Saya pikir semua orang menunggu akhir yang indah. Sayangnya, tak semua kisah berakhir indah. Tapi saya janji, cerita yang satu ini akan punya akhir yang indah.

Persoalan: Tidak Berakhir, tapi Ada Di Belakang

Kapan persoalan saya berakhir? Maaf jika Anda kecewa, tapi persoalan saya tidak pernah berakhir.

Namun, ini yang kini terjadi:

Suami saya sudah meninggalkan ruangan pribadinya di rumah. Sekarang ruangan itu telah saya alihfungsikan. Suami meninggalkan ruangannya dengan kerelaan hati. Saya tidak marah-marah. Kami tidak membuat persoalan baru dalam rumah tangga kami.

Saya tidak operasi plastik, treatment pelangsingan, atau belanja banyak baju yang akhirnya tidak terpakai. Saya masih saya, 100 persen orisinal. Saya juga tidak bergenit-genit dengan pria lain. 

Ini yang saya yakini,
menimbulkan persoalan baru bukanlah cara untuk menyelesaikan persoalan.

Bagaimana dengan ancaman menolak ajakan berhubungan intim? Apakah saya jadi melaksanakan ancaman saya? Tidak. Namun, saya paham sekali perasaan para istri. Harus saya garis bawahi poin ini: bersikap biasa itu sulit. Karena bersikap biasa sulit, saya bersikap luar biasa. Bagaimana caranya? Saya berdoa setiap kali kami berhubungan suami-istri. Sementara di waktu yang sama, dalam kepala saya berputar layaknya film yang tak pernah selesai, gambaran suami saya melihat perempuan-perempuan lain telanjang. Bagian ini memang menyakitkan. Namun setidaknya tidak timbul persoalan baru di antara kami.

Kenali suami, kebutuhan suami dan bagaimana menjawab kebutuhan suami, itu yang saya baca, pelajari dan terus sibuk kerjakan. Saya yang sekarang bukan lagi saya yang dulu marah-marah. 

Ya, saya sudah berjalan sejauh itu. Persoalan, kini ada di belakang saya.

Inilah Happy Ending Saya

Semua orang suka happy ending, bukan? Pun saya! Inilah happy ending saya:

Suami saya menulis satu pernyataan pendek: “Istri saya tidak suka saya terlibat pornografi.”

Setiap kali seorang suami mengeluhkan soal istrinya kepada suami saya, suami saya berkata, “Istriku tidak begitu.” Bagi saya, itu pujian.

Suami saya memanggil saya dengan panggilan sayang, seperti saat kami pacaran dulu.

Perhatian suami saya kembali. Salah satu yang direbut pornografi adalah perhatian. Pornografi merebut perhatian seorang suami dari keluarganya, perhatian seorang pelajar dari studinya. Dan itu amatlah mengerikan.

Masih ingat rencana saya berusaha cantik? Masih ingat juga bukan, saya pada akhirnya tidak melakukan apa-apa? Namun apa yang terjadi? Suami memuji saya cantik, mertua memuji saya cantik, ipar memuji saya cantik, orang yang tidak saya kenal pun memuji saya cantik. Saya percaya, Tuhan sengaja taruh malaikat-malaikat pemuji untuk memulihkan percaya diri saya.

Kami punya kehidupan seks yang memuaskan. [Tentu masih ingat soal ancaman menolak hubungan intim, kan.]

Saya mendorong Anda memperhatikan fenomena apa yang terjadi dalam rumah tangga Anda. Saya tidak mendorong Anda untuk membuka-buka HP pasangan, meneliti tagihan dan bon belanja, atau membaui pakaian pasangan. Izinkan pasangan merasa tenang [tidak merasa dituduh] sekalipun ada kecurigaan. Saya hanya masuk ke ruangan pribadi suami untuk memastikan apa yang sesungguhnya sedang terjadi.

Belajar kenali pasangan, kebutuhan pasangan, dan bagaimana menjawab kebutuhan itu. Itulah yang perlu kita semua lakukan. Lakukanlah dengan begitu baik, sehingga jika ada sebuah fenomena tak biasa muncul, kita dapat mengenali dan mengatasinya dengan segera, sebelum persoalan menjadi parah.

Terakhir. Kini, setiap pukul lima pagi, saya bangun untuk mengobrol dengan Tuhan. Tentang suami, saya, dan hal-hal lain, apa saja. Tidak perlu lagi saya katakan di sini bagaimana saya telah mengalami, betapa Tuhan sungguh-sungguh mengerti.

2 COMMENTS


  1. Warning: Attempt to read property "ID" on bool in /home/ributruk/public_html/wp-content/plugins/podamibe-custom-user-gravatar/pod-custom-user-gravatar.php on line 179
    Eka Ruliana

    Terimakasih untuk bersedia menulis kisah ini Bu, inspiratif 🙂


  2. Warning: Attempt to read property "ID" on bool in /home/ributruk/public_html/wp-content/plugins/podamibe-custom-user-gravatar/pod-custom-user-gravatar.php on line 179
    Tanpa nama

    Mbak, boleh minta no. Wa nya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here