Jatuh cinta berjuta rasanya! Apalagi kalau sudah pacaran. Kamu pasti merasakan kebahagiaan karena bisa bersama dengan seorang yang membuatmu jatuh cinta setiap hari. Namun, pacaran juga butuh usaha. Melewati naik-turun dan pasang-surut, berusaha memperbaiki relasi yang dirasa kurang baik, dan seterusnya.

Buat kamu para laki-laki, pahami dulu bahwa pada dasarnya kebutuhan seorang perempuan adalah untuk dicintai dan dihargai sepenuh hati, bukan setengah kosong. Artinya, setiap perempuan ingin merasa aman bersama dengan kamu. Dia juga tidak mau dibanding-bandingkan dengan yang lain.

Para perempuan juga perlu mengerti bahwa kebutuhan dasar seorang laki-laki adalah penghormatan. Setiap laki-laki di dunia ingin dikagumi sepenuh hati. Perempuan perlu melihat pasangannya sebagai seorang yang mampu memimpin dan membawanya ke jalan hidup yang baik.

Dengan perbedaan ini, pasti tidak mudah untuk membangun hubungan. Komunikasi sangatlah penting, terutama ketika menghadapi konflik dan/atau masa-masa sulit. Sering kali ketika merasa tidak dipahami, kita malah memutus komunikasi; pesan tidak dibalas, media sosial diblokir, pura-pura menghilang, bahkan saling menghindar. Akibatnya, hubungan masih renggang dan terasa berjarak.

Di dalam hati, kita bisa merasakan bahwa hubungan sedang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Namun, tetap saja sulit bagi kita untuk mengambil keputusan untuk melanjutkan perjuangan atau memutuskan hubungan. Bagaimana kita tahu keputusan mana yang sebaiknya diambil untuk hubungan kita?

fRRiends, tujuh pertanyaan berikut dapat menuntunmu untuk mengambil keputusan yang tepat.

Pertama, apakah kamu masih percaya sepenuhnya pada pasanganmu?

Apakah kamu takut dia selingkuh dengan perempuan atau laki-laki lain? Apakah kamu curiga dia sedang menyembunyikan banyak hal darimu?

Di dalam segala bentuk relasi, kepercayaan sangatlah penting; termasuk ketika berpacaran. Jika kamu dan pasanganmu tidak lagi saling percaya, kamu harus mulai mawas diri.

Kedua, apakah kamu menjadi dirimu sendiri ketika bersama pasanganmu?

Berpura-pura menjadi seperti yang pasanganmu mau, yang bukan dirimu, jelas hal yang kurang baik. Ketika kamu menjadi orang lain di depan pacarmu hanya untuk menyenangkannya, kamu sedang menipu dirimu sendiri. Apa yang kamu sembunyikan, suatu hari akan terungkap seiring dengan bertambahnya frekuensi dan intensitas pertemuan kalian.

Kalau kamu merasa dirimu tidak cukup baginya dan membuat kamu menunjukkan kepribadian yang tidak sebenarnya, kamu sendiri yang akan tersiksa. Kalau kamu tidak bisa menjadi dirimu sendiri ketika bersamanya, kamu tahu bahwa relasi ini tidak benar-benar sehat.

Ketiga, apakah kamu menjadi prioritas dalam hidup pasanganmu dan sebaliknya?

Ini bukan berarti kalian harus bersama selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tetapi, sebagai pasangan, kalian tentu harus menyediakan waktu dan energi untuk saling mengenal dan memiliki waktu bersama. Jika tuntutan pekerjaan, hobi, atau teman-temannya punya porsi yang lebih besar dan lebih diutamakan daripada dirimu, lampu kuning sudah menyala.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here