“Pak Xavier, anak saya mulai pacaran, tetapi saya kurang sreg dengan pacar anak saya,” ujar seorang ibu kepada saya.

“Emangnya kenapa?”

“Saya sudah cek ke kota aslinya, ternyata dia bukan dari keluarga yang baik-baik. Hidupnya pun saat di luar negeri begitu kacau,” lanjutnya.

Terus terang saja, saya begitu kagum dengan ibu yang satu ini. Dia begitu memperhatikan masa depan anaknya sehingga bertindak sebagai CIA atau KGB untuk menyelidiki calon menantunya.

Nah, apakah Anda mempunyai anak remaja yang sebentar lagi masuk dunia pacaran? Apakah anak-anak Anda masih kecil? Waktu terbang begitu cepat. Tanpa terasa anak-anak Anda yang saat ini tampaknya masih kecil tidak lama kemudian mereka akan mulai menaruh perhatian kepada lawan jenis. Bukankah pada zaman ini anak-anak SD saja sudah mulai saling melirik satu sama lain?

Nah, ketimbang terlambat bukankah lebih baik melakukan persiapan dini agar anak-anak (atau cucu kalau kita -oleh karena berbagai sebab- dititipi anak kita) bisa memperoleh pasangan yang terbaik dari Tuhan? Ingat, jodoh—kata Bang @wahyupramudya—adalah pertemuan antara kehendak Tuhan dengan selera manusia.

Inilah 7 tips yang ingin saya bagikan.

1. Yang paling utama: mengasihi orang tuanya sendiri.

Jika dia tidak bisa mengasihi orang tuanya—salah satunya dengan menghormati mereka—bagaimana nanti dia bisa mengasihi mertuanya?

2. Sopan.

“Saya senang dengan cowok itu. Saya perhatikan dari dalam, saat mengantar pulang anak saya, dia bilang begini sama anak saya, ‘Saya mau pamit sama orang tuamu,’” ujar seorang bapak berambut putih kepada saya. Saat menjemput meminta izin dengan baik-baik, saat mengantar pulang pun memastikan cewek yang dijemputnya selamat sampai di rumah.

3. Peka terhadap kebutuhan orang lain.

Saya mengenal teman-teman anak-anak saya yang lebih peka dari yang lain. Misalnya, saat jalan-jalan ke mal bersama, anak-anak itu tanpa disuruh membelikan saya air kemasan saat melihat saya haus atau batuk-batuk. Saat keliru naik escalator, dengan sigap dia menangkap lengan saya dan mengarahkan ke escalator yang benar. Saat naik pesawat, tanpa disuruh dia membawakan koper, bahkan menaikkan koper kecil ke kabin di atas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here