Ketika penumpang lain memintanya untuk berpindah, ia memilih untuk tidak mengacuhkan dan terus memainkan handphone-nya. Saat itu, beberapa penumpang mulai mengeluarkan handphone mereka dan merekam kejadian yang sedang berlangsung.

Tanpa rasa bersalah, wanita muda ini terus mengabaikan sekelilingnya. Saat ditanya apa maunya, ia berkata: agar sopir itu melakukan putar balik dan mengantar dia kembali ke perhentian sebelumnya. 

Ia berkeras menyalahkan sang sopir untuk kejadian itu. Ketika para penumpang lain meminta dia untuk melaporkan ke polisi saja dan membiarkan mereka untuk melanjutkan perjalanan kembali ke rumah, wanita ini berkata bahwa ia juga terburu-buru dan ingin segera pulang.

Perilaku wanita yang usianya masih di bawah tiga puluh tahun ini mengingatkan saya kepada sebuah cerita lain yang disampaikan ketika kami sedang menjamu dua orang tamu. Saat itu, sebuah berita sedang menjadi pusat pembicaraan di negara mereka berasal. Berita itu juga berhubungan dengan bus dan seorang wanita.

Pada tanggal 28 Oktober 2018 pagi, sebuah bus sedang melintas di atas jembatan yang memiliki empat ruas jalan ketika dengan tiba-tiba bus itu berbelok ke arah yang berlawanan, menabrak sebuah mobil sedan merah, menabrak pagar pembatas, dan kemudian terjun masuk ke sungai tepat di bawah. 

Semua orang yang ada di dalam bus itu meninggal dalam kecelakaan ini. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here