Sangat menarik dan menyenangkan bisa mengajar anak yang beranjak ABG (Anak Baru Gede). Pertanyaan yang mereka lontarkan bisa jauh di luar bayangan kita sebagai orangtua maupun guru. Beberapa pertanyaan yang saya dapat masih seputar gender, pendidikan seks, dan bagaimana proses terjadinya seorang anak. Saya pun menjawabnya dengan pengetahuan yang saya miliki dan dengan bahasa anak-anak yang mudah dimengerti. Karena topik yang mereka ajukan sebenarnya di luar materi yang saya ajarkan.
Sesungguhnya, pertanyaan-pertanyaan ABG ini mengingatkan saya betapa anak-anak seusia mereka begitu kritis dan haus untuk mencari jawaban dari semua tanda tanya dalam pemikiran mereka.
Alangkah baiknya, jika dalam situasi pandemi yang membuat kita lebih banyak beraktivitas di dalam rumah seperti sekarang, ada orang-orang terdekat yang bisa anak-anak percayai, sehingga dapat menerima jawaban atas semua pertanyaan yang ada dalam pikiran dan perasaaan mereka. Jangan sampai mereka mencari dan mendapat informasi/pengetahuan yang salah.
Seperti kasus yang pernah menghebohkan media sosial beberapa waktu yang lalu. Pada kasus yang terjadi di Karang Anyar, Sawah besar, Jakarta pusat, ditemukan catatan menyeramkan dari seorang ABG berusia 15 tahun yang menjadi tersangka pembunuhan bocah 5 tahun. Dalam catatan/coretan tersangka, tertulis dan tergambar hal-hal yang mengarah pada sadisme yang diduga terinspirasi dari film-fim horror/pembunuhan yang ia tonton. Tersangka bahkan mengatakan kalau ia kadang merasakan dorongan kuat untuk membunuh, tetapi sebelumnya dapat ia redam. Nah, yang terakhir kali, ia mengaku tidak dapat lagi meredam dorongan itu.
Ketika kasus ini muncul, seperti yang dijelaskan seorang psikolog forensik Reza Indragiri, istilah yang lebih cocok untuk disematkan kepada pelaku adalah callous unemotional atau tidak memiliki perasaan. Karena psikopat lebih lazim digunakan untuk pelaku yang sudah berusia dewasa. Patokan dewasa berdasarkan undang-undang negara kita berarti 18 tahun ke atas.
Apa itu Psikopat?
Seorang ilmuwan yang mempelajari tentang psychopaths pada tahun 2012 di Universitas Mexico, Dr.Kent Kiehl, menemukan bahwa seorang psikopat “Have reduced gray matter in paralimbic system of the brain. His longtime suspicions were confirmed: Psycopath –who is unremorseful and antisocial-have fundamentally different brains than the rest of us”. Terjemahan bebasnya: “Psikopat memiliki pengurangan dalam zat abu-abu dalam sistem limbik otak mereka”.