Saya mendambakan relasi romantis ala drama Korea alias drakor. Sayangnya, saya tidak pernah mendapatkan apa yang saya dambakan, sampai saya berhenti menonton drakor dan mulai belajar tentang pria sebagaimana Tuhan menciptakannya. Saya belajar dari beberapa pria yang mendeskripsikan kepriaan dengan baik dalam tulisan mereka.  Saya juga belajar dari mantan pacar yang tidak memenuhi ekspektasi saya tentang pria sesuai drakor. Tidak lupa, saya juga berguru dari teman pria melalui diskusi yang menarik.

“Wanita itu punya kelemahan yang sama dalam hal seksual seperti halnya pria. Karena wanita banyak dipengaruhi perasaan, ini bisa membuat banyak wanita terjebak dan terjerumus dalam ikatan dosa seksual,” papar teman saya.

“Tidak sepenuhnya salah. Penyuka pornografi wanita meningkat yang dibuktikan dengan adanya data-data yang akurat. Salah satu yang bisa diamati belakangan ini adalah adult romance adalah salah satu genre yang paling best seller,” Jawab saya.

“Apakah kamu menonton pornografi? Dengan sengaja?” tanyanya.

“Tidak pernah” jawaban jujur saya.

“Salut!”

“Tapi drakor pernah.”

“Drakor itu bukan pornografi,” bantahnya. “Tapi drakor akan memberi efek kecanduan” tambahnya.

“Tepat sekali. Efek candu itu adalah poin pertama. Poin berikutnya adalah drakor itu membuat celah yang membesar dan semakin membesar antara ekspektasi wanita dan realita pria di dunia nyata. Tuhan menciptakan pria sebagaimana adanya mereka dengan kekuatan fisik, mengedepankan logika mereka, serta lebih berorientasi pada fisik wanita.”

“Kamu benar. Ini juga yang dilakukan oleh film porno bagi pria,” pungkasnya.

“Aku pun sependapat. Film porno menyebabkan ekspektasi pria terhadap wanita secara seksual menjadi tidak tepat.”

“Jadi, sama pula seperti drakor, film porno itu membuat celah yang membesar dan semakin membesar antara ekspektasi pria terhadap realita keadaan wanita di dunia nyata. Kenyataannya,  Tuhan menciptakan wanita sebagaimana mereka dengan kondisi fisik yang kompleks, mengedepankan perasaan, dan lebih banyak membutuhkan afeksi.” 

“Yup. Romance for woman, the same as porn for man. Drakor bagi wanita sama dengan film porno bagi pria. Diakui saja, hal itu merusak ekspektasi terhadap pasangan.”

Diskusi kami ditutup dengan pernyataan teman saya, “Hebatnya, drakor itu legal.” 

Dari diskusi saya dengan beberapa teman dan tayangan drakor yang dulunya pernah saya nikmati, berikut 5 gambaran yang keliru tentang pria yang dipopulerkan drakor. Gambaran-gambaran keliru ini membuat ekspektasi wanita terhadap pria tumbuh berlebihan melampaui kenyataan yang ada.

1. Pria Maha Mengerti

Dalam drakor, wanita bermanja-manja secara emosi. Dia bisa marah, menangis, tidak mengomunikasikan dengan baik pikirannya. Si pria di drakor tampil maha mengerti dan menenangkan. Bisa memahami apa maksud si wanita, meskipun disampaikan dengan cara yang paling tidak jelas, seperti menangis, ngambek, sampai menghilang dari peredaran.

1 COMMENT


  1. Warning: Attempt to read property "ID" on bool in /home/ributruk/public_html/wp-content/plugins/podamibe-custom-user-gravatar/pod-custom-user-gravatar.php on line 179
    Vincens Rosa

    menarik.. dengan pola pikir tsb, artinya tontonan apapun itu = racun karena punya efek candu, dan mampu mempengaruhi ekspektasi seseorang..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here