Salah satu tugas yang saya lakukan sehari-hari adalah berbincang dengan orang-orang yang mengalami masalah rumah tangga. Tak ada rumah tangga tanpa masalah, namun beberapa rumah tangga mengalami masalah serius hingga terjadi perceraian.  Perceraian, yang seringkali dilihat sebagai jalan keluar itu nampaknya juga tak menyelesaikan masalah yang ada. Luka-luka akibat perceraian ternyata tak mudah sembuh, bahkan ketika orang tersebut sudah membina rumah tangga kembali.

Salah satu pertanyaan yang seringkali saya berikan pada mereka yang sudah bercerai adalah, ”Nasihat apa yang bisa Anda berikan kepada mereka yang sedang berpacaran dan merencanakan untuk menikah?”

Saya menemukan beberapa jawaban senada dari puluhan jawaban yang ada. Saya akan menuliskan tiga jawaban itu di sini sebagai bekal bagi mereka yang sedang berpacaran dan ingin menikah.

1. Jangan terlalu percaya bahwa cinta akan mengubah pasangan

Jatuh cinta nampaknya memberikan semacam keyakinan bahwa pasangan akan berubah karena kita mencintai mereka. Dalam masa pacaran seringkali terlihat bahwa pasangan kita menunjukkan perubahan yang signifikan. Kita menjadi gembira dan percaya bahwa cinta memang mempunyai kekuatan untuk mengubah orang yang tercinta. Kita membayangkan, bila ketika pacaran saja perubahan sudah mulai muncul dan terlihat, apalagi setelah menikah nantinya.

Realitanya? Seringkali perubahan dalam pacaran hanya bersifat sementara.  Setelah menikah, maka pasangan kembali pada perilaku semula. Akibatnya kita merasa terjebak. Merasa ditipu dan menjadi terluka. Memang ada pula pasangan yang benar-benar berubah.  Namun, ini harus dilihat sebagai sebuah bonus dan bukan kewajiban. Jika bonus kita terima, maka kita bersyukur. Namun, jika kita tak menerima bonus itu, ya mestinya tak apa-apa. Masalahnya adalah jika kita melihat perubahan itu sebagai sebuah kewajiban dari pasangan. Nah, jika itu adalah kewajiban dan tidak terlaksana, maka dengan cepat dan mudah kita akan menjadi kecewa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here