Mimpi yang tinggi perlu diseimbangkan dengan langkah-langkah nyata. Dengan begitu, impian tidak terasa jauh. Makin jelas anak tangga yang dibuat, akan menolong seseorang makin dekat dengan resolusi yang telah dibuatnya. Ingatlah! Mimpi bagaikan rumah impian. Rumah impian tidak akan pernah selesai tanpa ketersediaan bahan-bahan kecilnya. Rumah impian pun bisa mangkrak jika tidak dikerjakan secara bertahap.

Kedua, Tidak Sanggup Lepas dari Jerat Kemalasan

Banyak orang mematok resolusi yang diharapkan mampu mengubah keadaan. Sayangnya, mereka tampaknya kurang serius dalam pelaksanaan. Akibatnya resolusi hanya tinggal impian yang tak pernah terwujud. Hanya sibuk dibicarakan tanpa pernah mengambil tindakan.

Musuh terbesar dari kegagalan dalam mencapai resolusi adalah kemalasan. Kemalasan itu hidup dalam berbagai macam bentuk. Kemalasan bukan hanya soal lebih banyak bersantai di ranjang. Biasanya kemalasan dapat berbentuk suka menunda-nunda atau meremehkan pekerjaan, bersantai terlalu lama, mengatakan: “Aku lelah dan butuh beristirahat”; mudah teralihkan fokus kepada hal-hal yang bukan resolusi; ataupun sikap mudah menyerah.

Orang yang malas adalah orang yang suka membuat berbagai macam alasan atas segala hal dalam hidupnya. Malas bukan sekadar kegiatan malas bergerak (mager), namun lebih dari itu, ia seperti kanker yang perlahan-lahan menggerogoti impian Anda. Jadi, jangan pernah remehkan hal ini. Resolusi yang penting perlu dikerjakan sesegera mungkin, bukan nanti.

Orang bijak pernah berkata: “Belajarlah dari semut.” Salah satu binatang kecil yang selalu berhasil menunaikan resolusinya mungkin adalah semut. Semut hampir tidak pernah terlihat santai. Di mana ada makanan, di situ pasti ada semut. Semut mempersiapkan makanannya pada musim panas sebagai persiapan di musim dingin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here