Percaya atau tidak dunia saat ini begitu sempit, tahu kenapa? Lihat saja kemajuan teknologi yang pengaruhnya ada di depan mata kita. Ya, teknologi menawarkan banyak tawaran. Salah satunya situs menemukan pasangan. Baru-baru ini saya bertemu dengan teman yang menceritakan bagaimana ia dipertemukan dengan seorang wanita lewat sebuah aplikasi cari jodoh.
Pada awalnya saya antusias mendengar ceritanya tetapi kata-katanya membuat saya bertanya-tanya. Seperti berikut ini:
“ Karena aku lama jomblo, ya salah satu cara aku adalah mencari pasangan lewat situs aplikasi online.” Katanya,
“ Tetapi apa yang aku inginkan tak sesuai harapanku. Karena dia hanya memanfaatkan ku, jujur sampai sekarang aku kecewa!” tambahnya lagi.
Kasus seperti teman saya ini mungkin cukup sering terjadi. Ya, ketika kita mendengar kata online di zaman sekarang ini, pasti banyak kemudahan yang kita dapat seperti membuka aplikasi sosial media Facebook, Line, Instagram, Twiter untuk bertemu sapa pun disana, atau kita gunakan untuk mencari pekerjaan, belanja, download music kesukaan sampai membuka aplikasi situs jodoh.
Sebelum kamu memutuskan menemukan pasanganmu lewat situs online, kamu perlu mempertimbangkan 7 poin penting berikut.
Pertama, memang salah satu keuntungan teknologi adalah mempermudah seseorang
Tetapi jika disalahgunakan akan berakibat buruk bagi diri sendiri. Jujur beberapa kenalan yang pernah saya temui mengakui bahwa ia bertemu dengan pasangannya lewat online, tapi tak sedikit yang berakhir sedih.
Kedua, internet memampukan kita untuk berhubungan dengan ribuan orang
Kesempatan untuk bertemu dan memilih berpacaran dengan seseorang sangat terbuka. Apalagi menghemat waktu, biaya, dan tidak perlu repot-repot membuat rencana pertemuan secara langsung.
Tetapi, apakah kita menyadari jika tidak ada perkenalan lebih jauh, akankah mungkin tetap terhubung? Sebatas berkenalan secara online aja tak cukup bukan?
Ketiga, informasi online bisa saja menipu
Ya, apa yang dilihat oleh mata, belum tentu itu dapat dilihat oleh kata hati. Lihat saja cerita teman saya diatas tadi, betapa ia kecewa karena ditipu. Banyak informasi yang direkayasa untuk tujuan-tujuan jahat. Semisal, ia mungkin di sosial media berpakaian dokter dengan wajah cantiknya tatapi nyatanya ia adalah pengangguran. Kasus seperti ini seringkali terjadi.