“He’s not my type, Mr. Xavier.” Begitu ucapan seorang gadis yang saya kenalkan dengan cowok tinggi ganteng.
“Oke, saya kenalin cowok lain,” jawab saya singkat.
Sejak lama saya memang biasa ngenalin—atau diminta memperkenalkan—baik cowok maupun cewek. Karena punya banyak sobat muda, saya tidak terlalu sukar untuk memenuhi permintaan mereka. Sebenarnya, mana yang lebih baik kenalan via dating app atau dikenalin langsung? Inilah plus minusnya.
Dating App
Menggunakan dating app memang sangat mudah dan fleksibel. Bisa diakses di mana saja dan kapan saja; juga bisa mencari profil yang sesuai dengan kriteria yang diidamkan. Namun, dating app bisa menjadi jebakan batman jika salah satu pihak atau keduanya punya niat buruk, mulai dari ghosting sampai perkosaan dan pembunuhan. Seperti halnya di medsos, mereka juga bisa memakai identitas palsu. Kasus Simon Leviev di film Thinder Swindler bisa menjadi pelajaran penting. Jadi, sebelum swipe left atau swipe right kita perlu menjadi detektif amatir lebih dulu agar tidak tertipu.
Dikenalkan Langsung
“Kalau tidak jadi gimana ya?” Itulah salah satu pertanyaan yang segera saya jawab, “Ya tidak usah
jadian.”
Bagi saya, memperkenalkan seseorang kepada orang lain tidak harus berakhir jadian. Niat saya hanya
mempertemukan dua orang yang sama-sama mencari jodoh. Tugas merekalah untuk melakukan follow up. Jika cocok, lanjut. Jika tidak, bisa menambah teman. Bukankah memperluas jaringan bisa menjadi salah satu kunci sukses? Itulah keunggulan dikenalin langsung di samping ada yang lebih penting lagi.
Saat memperkenalkan cowok atau cewek, minimal saya mengenal mereka atau mencari tahu lebih dulu tentang keadaan keluarga dan ‘CV’ mereka. Di samping itu, kalau saya kenal dua belah pihak, biasanya mereka minta ‘konsultasi’ atau konseling masalah yang mereka hadapi di tengah jalan.
Lalu?
Ya, Anda prefer yang mana? Setiap orang punya alasan sendiri-sendiri apakah memilih kenalan via medsos—yang lebih tidak jelas lagi—dating app atau minta dikenalkan teman atau saudara. Apa pun pilihan Anda, keberanian Anda untuk mulai melangkahlah yang menentukan apakah Anda ingin tetap melajang atau menemukan sayap satunya untuk terbang lebih tinggi lagi.