Beberapa pernikahan, menurut saya, memang adalah sebuah kesalahan. Kesalahan yang bermula dari awal, sejak keputusan menikah.
Sebagai orang yang berbicara dengan banyak pasangan, sebelum dan sesudah pernikahan, saya merasa beberapa pasangan memang memulai relasi dengan membawa masalah-masalah tertentu. Masalah-masalah pribadi yang ada di dalam diri, tersembunyi hingga perjalanan pernikahan menyingkapkan semua hal itu.
Sebut saja namanya Devi
Sosok perempuan cerdas dengan prestasi kerja yang mengagumkan. Masalahnya hanya satu: di saat teman-teman seangkatannya telah menemukan pasangan dan menikah, Devi masih sendiri.
Kesendirian kian tak mudah untuk diatasi, sehingga ia pun tak bisa lagi berdiam diri. Ia mengikutkan dirinya dalam sebuah kontak jodoh. Tak ada yang salah dengan hal ini, bukan?
Tak mudah menemukan pasangan hidup, bahkan setelah mengikuti kontak jodoh.Akhirnya, setelah sekian lama, Devi bertemu dengan seorang pria.
Dewa, panggil saja dia demikian
Dewa adalah seorang pria dengan latar belakang sosial budaya yang sama seperti Devi. Orangtua Dewa adalah pengusaha ternama, dengan beberapa anak yang sukses menempuh hidup di luar negeri dan berpendidikan tinggi. Sosok pria idaman bagi Devi.
Devi hamil beberapa bulan sebelum menikah dengan Dewa. Bahkan kehamilan itulah yang menyebabkan Dewa dan Devi menikah. Sebuah alasan klasik yang membawa banyak pasangan menikah, dan menyimpan masalah yang siap meledak sewaktu-waktu. Kecepatan dan kecermatan memang jarang sekali berjalan beriringan. Dua putra lahir dari pernikahan ini.
Pernikahan impian berubah menjadi neraka di bumi
Identitas yang ditampilkan Dewa dalam masa perkenalan ternyata hanyalah kepalsuan. Dewa ternyata tak jujur terkait dengan latar belakang sosial budaya keluarganya. Keluarganya bukanlah keluarga yang sukses dengan anak-anak yang berprestasi. Seratus delapan puluh derajat terbalik antara citra yang ditampilkan selama ini dan realita yang ada.