Kisah Pertama

“Ganteng, Kak,” begitu jawaban seorang perempuan ketika saya menanyakan mengapa ia memutuskan menjalani pacaran dengan seorang pria.

“Ganteng aja ga cukup!” tegas saya sambil menarik secangkir kopi.

“Iya, ganteng aja ga cukup, apalagi yang engga ganteng,” kalimat ini segera dilanjutkan dengan tawa cerianya.

Tidak sampai empat bulan, saya kembali berjumpa dengan perempuan itu. Kali ini ia curhat tentang relasinya.

“Ganteng sih, tapi engga nyambung kalau ngobrol. Rada lemot gitu, ya udah putusin aja,” jawabnya tanpa rasa sesal yang terlihat di raut wajahnya.

Kisah Kedua

“Kamu yakin mau menikah dengannya?” kali ini saya yang melontarkan pertanyaan ke seorang pria yang baru saja menceritakan perjalanan relasinya.

Emang kenapa, Kak?”

“Ya, kalau kalia berdua sudah merasa cocok, silakan saja sih. Tapi, sejujurnya saya punya satu pertanyaan,” saya tak dapat menahan kalimat ini keluar dari bibir.

“Ada yang salah dengan relasi kami?” kejarnya balik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here