Berjumpa kawan lama selalu menyenangkan. Apalagi Linda orangnya supel dan ke mana pun pergi, banyak teman yang curhat.

“Ada 2 hal yang membebani pikiranku saat ini,” ujar Linda tiba-tiba serius, setelah kami saling bercerita ngalor ngidul, istilah Jawa untuk cerita yang lengkap.

“Ingat Ani anak kelas sebelah yang CLBK?”

“O ya …yang kamu bilang balik sama mantan pacar waktu SMP itu kan? Siapa nama pacarnya? Kok aku lupa blas….”

“Jerry. Akhirnya Jerry menceraikan istrinya juga. 3 anaknya ikut istrinya semua. Anak-anak Ani juga ikut suaminya, Bill.”

Linda menghela nafas panjang sebelum melanjutkan, “Awalnya mereka kelihatan bahagia. Tanpa beban anak-anak, seolah dunia milik berdua.”

Theresia, putri sulung Ani bulan lalu lamaran. Dia tidak mengijinkan Maminya hadir, kecewa karena Ani yang meninggalkan Papinya. Bahkan There sudah memberitahu Ani, saat pernikahan nanti, Ani dilarang hadir atau pun sekedar membantu persiapannya. Putus hubungan, “There tidak punya Mami,” There bilang begitu.

Ani sungguh-sungguh terpukul. Merasa dibuang dan dikucilkan. Dalam hidup ada mantan suami, mantan istri, tapi gak ada mantan anak. Sudah menjadi kerinduan seorang ibu untuk mendampingi anaknya mempersiapkan pernikahannya hingga melepasnya.

“Resiko yang tidak pernah dipikirkan Ani saat memilih CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Memang Jerry jauh lebih romantis, tapi kondisi sekarang sudah ada anak. Masalahnya jauh lebih rumit,” aku menimpali.

“Ani mengakui, gak worth it menikah lagi. Dalam hati nuraninya, kerap dikejar perasaan bersalah sudah menghancurkan rumah tangga Jerry. Dia takut suatu saat kena akibatnya.

Yang paling menyakitkan adalah kehilangan anak-anaknya. Bagaimana masa tuanya kelak? Siapa yang akan merawatnya? Itu ketakutan terbesarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here