Kedua

Ketika engkau marah, bereskanlah. Jangan biarkan kemarahan dan kejengkelan terus berkepanjangan, karena kita tidak pernah tahu apakah besok masih ada kesempatan bagi kita untuk berbaikan. Bereskan hari ini. Menyesal selalu datang kemudian.

 

Ketiga

Ketika engkau jauh, jagalah. Ketika engkau berada jauh dengan pasangan secara harafiah, jagalah dirimu di atas komitmen kesetiaan yang sudah pernah engkau ikrarkan.

 

Jangan lengah oleh godaan-godaan sepele. Kejatuhan sangat bisa dimulai dari hal kecil.

Ketika engkau jauh secara hati dengan pasangan, pahamilah memang cinta pernikahan tidak selalu berkobar-kobar, namun jangan biarkan jika api itu kian padam.

Meluangkan waktu untuk berbagi keseharian hidup dengan pasangan akan menjaga api agar terus menyala. Api kecil yang selalu terjaga akan menghangatkan pernikahan.

Baca juga: 3 Hal yang Mencegahmu Terlalu Cepat Mengatakan ‘Putus’ atau ‘Cerai”

 

Sahabat saya yang sedang kehilangan pasangan di atas adalah pribadi yang sudah teruji menghadapi suka-duka kehidupan. Namun, kali inipun saya terus mendoakan dan saya percaya ia akan sanggup menjalani dan memaknai semuanya bersama Tuhan.

Bersyukur jika kita bisa menjalani kehilangan maupun kehidupan selalu bersama Tuhan. Apa yang harus kita takutkan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here