“Enak ya udah pacaran. Gue masih aja jomblo.”

Itulah kalimat yang kerap diucapkan teman-teman yang masih dalam proses mencari dan menunggu teman hidup, alias jomblo/single. Ada tiga kemungkinan kenpa mereka berkata seperti itu: mereka memiliki perspektif yang salah mengenai pacaran, mereka terlalu khawatir karena tidak laku-laku, atau … mereka bercanda.

Tak jarang sepasang kekasih memamerkan kemesraan mereka, baik di depan publik maupun lewat media sosial, menonjolkan aspek fisik dan emosi bahagia. Hal itu membuat para jomblo iri dan menganggap hanya pacaranlah yang dapat membuat mereka bahagia.

Ya, pikiran kita terdoktrin bahwa pacaran itu identik dengan keintiman, romantisme, dan pemenuhan dari rasa sepi. Padahal bukan itu esensi bepacaran. Di dalam masa berpacaran terdapat pengenalan yang mendalam dan holistik serta pembentukkan karakter.

Sayangnya, ini yang sering kali luput dari para jomblo, karena terlalu fokus pada rasa sepi yang mereka rasakan. Nyatanya,

Pacaran tak selamanya nikmat dan jomblo tak selamanya ngenes. Tergantung sudut pandang kita. Share on X

Andai saja kita membuka pikiran lebih luas dan melihat bahwa:

“Jomblo adalah anugerah.

Anugerah yang sering terlupakan.”

Kita akan menyadari bahwa ternyata jomblo memiliki banyak keunggulan. Inilah anugerah Tuhan bagi para jomblo:

 

1. Mempersiapkan & Memperbaiki Diri

Waktu yang paling baik untuk memperbaiki diri adalah saat masih melajang. Bisa dibayangkan jika sudah memulai hubungan dalam keadaan belum siap dan belum beres dengan diri sendiri. Hubungan berpacaran akan dipenuhi dengan petengkaran. Lebih baik mempersiapkan diri sebaik mungkin, sehingga kita dapat memberikan hadiah terbaik bagi calon pasangan kita: kedewasaan.

 

2. Berteman dengan Sebanyak Mungkin Orang

Tak dapat dipungkiri, terikat dalam suatu hubungan membuat pertemanan kita sedikit lebih terbatas. Ada waktu khusus yang perlu diprioritaskan bersama pasangan dibandingkan teman kita. Sadar tidak sadar, kita juga akan mengurangi hubungan dengan lawan jenis untuk mencegah kecemburuan dan kecurigaan pasangan. Bukan membatasi, tetapi mengantisipasi. Kalau pasangan kita sedikit posesif dan cemburuan, ini akan jadi masalah besar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here