Pagi itu dia masih tertidur di kasurnya. Pipinya memerah seperti apel, tidak seperti biasanya. Saya panggil namanya, dia tidak langsung beranjak bangun. Setelah menyentuh wajah mungilnya, terkejutlah saya. Ternyata dia sedang demam! Panas yang menjalar di tubuhnya membuat pipinya memerah.

Padahal, hari itu dia berulang tahun. Dan ini adalah pengalaman pertama baginya untuk sedikit merayakan hari spesial itu di kelasnya. Maklum, selama 4 tahun sebelumnya, kami hanya membelikan sebuah kue ulang tahun dan merayakannya bersama keluarga. Kami hanya berdoa dan bernyanyi bersama. Begitulah setiap tahunnya.

Jadi, tahun ke-5 ini adalah ulang tahun yang dia tunggu-tunggu. Mengapa? Karena dia sudah tak sabar ingin membagikan sepiring cupcakes untuk teman-teman di kelasnya. Juga semangkuk marshmallow dan strawberry yang sudah ditusuk-tusuk dengan sedotan hingga berbentuk jamur ala peri.

Sederhana, bukan? Namun, impian sesederhana itu pun harus kandas. Seketika saja.

Karena kesehatannya tidak baik pagi itu, dia pun batal hadir di kelasnya.

Matanya berkaca-kaca saat kami melarangnya ke sekolah.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here