“Gak usah pacaran. Pacaran cuma nambah dosa. Tidak ada cinta dalam pacaran, yang ada nafsu. Pacaran membuat kamu dewasa sebelum waktunya.”
Pada artikel sebelumnya, saya menuliskan bahwa berpacaran itu tak harus selalu dipahami negatif. Karena, berdasarkan pengalaman saya, berpacaran memiliki setidaknya 5 manfaat.
Baca Juga: Pacaran Itu Dosa, Kata Siapa? Ini 5 Manfaat Berpacaran yang Mungkin Tidak Banyak Orang Duga
Meskipun demikian, bukan berarti berpacaran sama sekali tidak punya dampak buruk. Itu salah.
Nah, agar berimbang, ada baiknya kita juga memahami apa saja efek negatif dari berpacaran. Inilah 5 hal yang perlu kamu siapkan sebelum memutuskan untuk berpacaran.
1. Waktu, yang Banyak
Harus diakui, pacaran banyak menyita waktu (dibanding jika tidak berpacaran alias tidak punya pacar). Setuju atau tidak, itulah realitasnya.
Mari mulai berhitung: Waktu untuk chatting. Waktu untuk telepon. Waktu untuk jalan-jalan. Waktu untuk sekadar makan bersama. Kira-kira, menurut kamu, berapa lama waktu yang harus disiapkan untuk melakukan semua hal tersebut?
Memang semua tergantung yang menjalani. Namun, yang pasti, bukan waktu yang sedikit. Mengapa? Karena di dalam waktu-waktu itu, ada banyak sesi ‘seperti’ seminar. Ada sesi mendengar. Ada sesi saling curhat. Ada sesi berkonflik. Ada juga sesi diam-diam. Butuh banyak waktu, kan?
Coba bayangkan, jika semua waktumu dihabiskan untuk pacaran, berjalan begitu saja tanpa batasan, apakah dampaknya baik atau tidak?
Apalagi, jika kamu hobi gonta-ganti pacar, playboy atau playgirl yang inginnya punya pacar lebih dari satu. Kamu perlu merenungkan, ini untuk apa? Bukankah itu hanya akan membuang lebih banyak waktu?
2. Uang, dengan Kemungkinan Habis
Jangan bilang pacaran itu gratis. Toilet aja bayar. Apalagi pacaran!
Hari ulang tahun, Hari Valentine, Hari jadian. Hari besar apa lagi, ya? Banyak, deh. Belum lagi biaya traktiran, biaya jalan-jalan, dan sebagainya. Biaya tak kasat mata, misalnya buat beli pulsa dan kuota. Itu semua pakai uang, kan?
Kalau kamu sudah bekerja, pasti bisa membiayai sendiri keperluan-keperluan tersebut. Kalau masih sekolah, bagaimana? Mau nggak mau, orang tua harus jadi donatur terbesar.
Coba renungkan: Pacaran dibiayai orang tua. Sudah buang banyak uang, pacarannya gak serius, habis itu putus, lagi. Lebih baik uangnya ditabung buat biaya nikah, kan?
3. Siap Berkonflik
Setiap relasi pasti menimbulkan konflik. Selalu ada ketegangan dalam setiap hubungan.
Begitu halnya dengan pacaran. Kamu harus siap bertengkar, salah paham, marahan, ngambek, juga cemburu.