Kami tahu, Ibu-ibu mem-forward atau mem-posting tulisan viral dari Margie Yang: Mengapa Suami Harus Menggandeng Tangan Istri di Mal? Bukan Supaya Nggak Kalap Lihat Diskon, Tapi Satu Hal Ini dengan harapan suami sadar dan berubah. Nice try!
Coba dengarkan jawaban kami.
Kami tahu, para suami yang menggandeng tangan istri di mal, biasanya takut istri kalap belanja. Kami merasa aman, jadi kami tak merasa perlu menggandeng tangan istri.
Kami tahu, para suami yang menggandeng tangan istri di mal, biasanya baru saja menikah, dan takut kehilangan. Kami merasa aman, tak takut kehilangan, jadi kami tak merasa perlu menggandeng tangan istri.
Kami tahu, para suami yang menggandeng tangan istri di mal, eh … yakin itu istrinya? Belum tentu. Bisa jadi selingkuhannya, kan, ya? Kami tidak selingkuh, jadi kami tak merasa perlu menggandeng tangan istri.
Jadi, Ibu-ibu mengerti sekarang? Ngerti dong, masa enggak?
Btw, apa pun alasan kami, yang masuk akal itu, kami tetap akan disalahkan. Ya kami sadar, woman is always right!
Jadi, kalau mau digandeng, minta aja, Bu. Tidak perlu forward tulisan di ributrukun.net itu. Nggak perlu disindir-sindir, kami, para suami, biasanya kurang peka kok. Sudah ngerti aja nggak dilakukan, apalagi cuman disindir.
Oh ya, next time kalau pingin digandeng suami di mal, langsung gandeng aja, Bu. Proaktif gitu lho. Kami nggak akan keberatan kok.
Simple, kan?
Dari saya (suami yang siap-siap tidur di luar rumah).