Itu yang BCL kisahkan, bagaimana Noah, putra mereka yang masih berusia 9 tahun, berusaha kuat untuk dirinya. Ia mendapat banyak nasihat untuk jadi kuat, untuk menggantikan peran Ashraf melindungi BCL. Alih-alih membantu, nasihat ini justru membuat Noah menutup diri, sulit untuk mengenali grief dan rasa kehilangan yang menanti untuk disapa dalam hatinya.

Bukan hanya Noah dan BCL

Berapa banyak anak-anak tak bisa mengolah rasa duka yang akhirnya merenggut masa pertumbuhan mereka, hanya karena seseorang memintanya kuat ketika ia kehilangan? Berapa banyak istri yang menyembunyikan air mata, hanya karena tatapan orang yang menyuruhnya segera move on? Berapa banyak duka dan luka yang tersembunyi di lubuk hati yang paling gelap, menanti untuk meledak atau merayap melukai masa depan, hanya karena nasihat untuk jadi kuat?

Seperti kata BCL,

Just let us be us…. it’s painful, tapi nanti kita akan tahu bagaimana caranya hidup dengan pain ini.”

Alih-alih menyuruh kami kuat, biarkan kami hidup dengan rasa yang “baru” ini, biarkan kami mengenalnya dan menjalani langkah demi langkah, for more better days. Duduklah bersama kami, berjalanlah dengan kami. Terkadang kata tidak diperlukan, hadirlah dalam sunyi dan tawarkan hati. Temani kami berjalan, jangan paksa kami berlari.

Just let us be us

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here