Akhir-akhir ini di Korea Selatan banyak menyeruak kasus perundungan (bullying) yang menyeret banyak nama orang terkenal, termasuk di dalamnya atlet, aktor, dan K-Pop Idol.

Kasus perundungan memang bukan pertama kali terjadi di Korea Selatan, namun kasus kali ini benar-benar dianggap serius oleh pemerintah karena terkuaknya kasus yang dilakukan oleh dua anak kembar yang kini menjadi atlet voli ketika masih bersekolah.

Tak lama setelah itu sama seperti yang terjadi di Amerika ketika gelombang #metoo, banyak sekali orang yang membuka suara bahwa ia telah menjadi korban perundungan di masa sekolah oleh orang-orang yang saat ini menjadi idola di Korea Selatan.

Beberapa telah terbukti benar, salah satunya aktor Jisoo yang akhirnya dikeluarkan dari drama populer yang tengah dibintanginya berjudul ‘River When the Moon Rises’. Padahal proses syuting sudah berjalan hingga hampir akhir dan Jisoo adalah pemeran utamanya. Namun, Korean Netizen beramai-ramai menandatangani petisi agar Jisoo dikeluarkan.

Selain aktor Jisoo ada banyak lagi artis yang terlibat dalam skandal bullying ini. Akibatnya ada banyak sekali film maupun drama dan reality show yang harus tertunda karena salah satu aktor mereka terlibat dalam skandal ini.

Lalu apa yang dapat kita pelajari dari kasus ini?

1. Angka perundungan di sekolah yang cukup tinggi: jangan menutup mata!

Terlepas dari di negara mana kita berada, harus diakui bahwa setiap sekolah memiliki siswa-siswa yang cenderung melakukan perundungan pada siswa lainnya.

Bahkan mungkin di Indonesia kasus-kasus perundungan yang terjadi di antara pelajar banyak terjadi dan seringkali tanpa sepengetahuan pihak sekolah maupun orangtua.

Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi para orangtua dan terutama juga pihak sekolah. Di mana baik sekolah maupun orangtua tak boleh tinggal diam jika sampai ada siswa yang melapor menjadi korban perundungan. Dan para pelaku perundungan harus diberikan tindakan yang tegas agar tidak terus menebarkan ancaman kepada siswa lainnya.

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi semua siswa untuk belajar bersama. Bukan tempat yang justru memberikan trauma pada kehidupan mereka selanjutnya. Ada baiknya jika sekolah bisa benar-benar menjamin keamanan dan kenyamanan setiap siswa yang belajar di tempat mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here