Beberapa waktu yang lalu, seorang teman mengajarkan saya bermain sebuah board game bernama Splendor. Itu adalah kali kedua saya memainkannya karena itu, ia masih membimbing saya sepanjang permainan berlangsung.

Splendor sendiri adalah sebuah permainan strategis menggunakan berbagai “batu berharga” sebagai alat tukar dan harta. Kemenangan didapat bilamana seseorang bisa mendapatkan batu mulia dengan nilai 15 point. Setelah setup dilakukan dan penjelasan dasar diberikan, permainan pun dimulai.

Board game Splendor sendiri diciptakan pada tahun 2014 lalu dan karena popularitasnya, game ini memenangkan 2014 Golden Geek Board Game of the Year, 2014 Golden Geek Best Family Board Game, 2014 UK Games Expo Best New Boardgame dan berbagai penghargaan lainnya.

Mudah dipelajari, bisa dimainkan berkali-kali, mengasyikkan untuk dimainkan bersama serta tidak memakan waktu yang terlalu lama (sekitar 30 menit untuk sekali putaran), game ini memiliki semua bahan baku untuk sukses.

Setiap giliran datang dengan 3 pilihan. Saya bisa memilih untuk (1) mengambil 3 batu permata yang berbeda atau dua batu permata yang sama, (2) menggunakan batu permata yang sudah terkumpulkan untuk membeli dan membangun kartu-kartu permata, atau (3) mereservasi sebuah kartu permata untuk dibeli di kemudian hari.

Dengan modal awal yang sama (nol), kami pun mulai membangun “gunung permata” kami. Sambil bermain, sambil membangun strategi, kami pun bercerita. Ia berkata bahwa banyak orang yang mengidentifikasikan board game itu dengan Monopoly, seakan-akan hanya Monopoly satu-satunya board game yang asyik untuk dimainkan. Mungkin, lanjutnya, Monopoly itu sudah masuk dalam istilah yang sama seperti ketika kita menggunakan kata Tipp-Ex (untuk cairan pengoreksi), Pampers (untuk popok sekali pakai), Stabilo (untuk marker penebal tulisan) dan Indomie (untuk mie instan). Karena ketenarannya, orang-orang menggunakan nama brandnya untuk mewakili sebuah industri yang besar.

Padahal di dunia board game, terdapat berbagai macam game yang sangat bagus dan bervariasi. Ada yang ditargetkan untuk anak-anak, ada yang untuk dewasa. Ada yang memakan waktu yang panjang dan ada yang bisa selesai dalam waktu 15 menit. Ada permainan yang mengharuskan kita bekerjasama dan ada pulang yang bersifat perorangan.

Dari segala perbedaan itu, satu persamaan yang muncul: komunitas. Board game tidak pernah dirancang untuk dimainkan seorang diri. Ia harus selalu dimainkan oleh minimal dua orang. Kebanyakan dilakukan sambil duduk. Para pemain akan  bertanding secara berhadapan dan mereka harus memperhatikan apa yang dilakukan oleh pemain lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here