Kedua, coba pikirkan bagaimana perasaan wanita yang selama ini telah mendampingi pria itu

Mungkin mereka telah membangun rumah tangga mereka dari awal, dengan segala kondisi baik kesenangan dan kesusahan yang mereka hadapi bersama-sama. 

Seorang pria tidak akan bisa mencapai satu titik dalam hidupnya tanpa adanya bantuan dan campur tangan seorang istri. Ya, seorang istri! 

Bukan Anda. Anda baru hadir ketika pria itu telah nyaman dengan hidupnya. Namun perjuangannya selama ini adalah hasil jerih payahnya dengan sang istri. Adilkah jika kini Anda merenggutnya?

Mungkin Anda tidak pernah tahu bagaimana susahnya melahirkan anak, berjuang antara hidup dan mati. Lalu membesarkan mereka mulai dari bayi hingga besar. Peluh, air mata, dan darah. Semua itu yang telah diberikan seorang istri demi keluarganya. Pengorbanan yang dilakukan seorang istri, tidak semata-mata hanya bangun pagi menyiapkan makanan dan pakaian suami agar ia tampak keren. 

Tapi jauh lebih dan lebih dari itu semua. Ia yang tak bisa tidur nyenyak demi anak sekalipun tubuhnya terlalu lelah. Ia yang masih harus mengatur rumah agar tetap bersih dan nyaman untuk ditinggali sekalipun itu berarti ia tak akan pernah memiliki waktu untuk menikmatinya. Ia yang dengan setia menunggu sang suami pulang kerja dan memberi sekilas senyum meskipun hatinya penuh kegalauan. Ia yang kehilangan kesempatan untuk memikirkan dirinya sendiri demi kelangsungan hidup anak dan suaminya. Ya, tugas dan pekerjaan sehari-hari seorang istri tidak sesederhana itu. Jangan mengira Anda mengetahui segalanya hanya karena pria itu merasa lebih nyaman dengan Anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here