Kisah Pertama: Melarikan Diri dari Rumah
Sejak kecil Nelly sudah melihat orang tuanya bertengkar. Setiap kali bertengkar, ibunya akan membawa Nelly berkeliling ke rumah-rumah tetangga menceritakan masalah pertengkaran ia dan suami. Akibatnya seluruh kampung tahu setiap permasalahan dalam rumah tangga mereka. suaminya sering jengkel dengan perbuatan isterinya itu. Setiap kali bertengkar isterinya berkeliling menangis dan menceritakan masalah mereka dan kemudian beranjak pergi ke kampung halaman. Hal itu berulang-ulang kali terjadi.
Setelah Nelly dewasa dan menikah, kejadian yang sama berulang kembali. Setiap kali ia dan suaminya bertengkar, Nelly akan keliling rumah teman dan saudara-saudaranya untuk menangis dan menceritakan masalah pertengkaran ia dengan suami. Suaminya benci sekali dengan sifat Nelly yang seperti itu. Ditambah lagi, setiap kali bertengkar Nelly melarikan diri pulang ke rumah ibunya di kampung. Sampai amarah mereda, barulah Nelly akan pulang kembali ke rumah suaminya.
Kisah Kedua: Tidak mau Menikah
Sejak remaja, Sally berulang-ulang kali melihat ibunya menangis. Sebagai anak semata wayang, Sally-lah tempat curahan hati ibunya atas persoalan yang terjadi. Ayah Sally beberapa kali melakukan perselingkuhan dan itulah yang membuat ibunya menangis. Tidak hanya menangis. Sally juga sering kali menjadi orang yang membawa ibunya ke rumah sakit karena kondisinya drop akibat masalah perselingkuhan ayahnya. Lama kelamaan, Sally memiliki kebencian dalam hatinya terhadap ayahnya. Namun sebagai seorang anak, ia tak dapat melakukan apa-apa terhadap ayahnya.
Kemudian hari, ayahnya bertobat. Ayahnya berhenti dari perselingkuhan dan mulai sadar akan segala tindakannya yang salah. Keluarga mereka kembali harmonis. Sally juga lambat laun dapat mengampuni ayahnya.