Hari pertama sekolah.

Entah mengapa hari ini saya otomatis terbangun di jam 6 pagi, persis sebelum waktunya mempersiapkan Si Sulung ke sekolah. Padahal, biasanya saya tak pernah bangun sepagi itu karena anak saya yang kecil masih menyusu dan kami biasa bangun lebih siang. Namun, hari ini tanpa alarm saya bangun di pagi hari.

Cepat-cepat saya melihat jam. Oh, sebentar lagi anak saya harus segera dibangunkan agar bisa ke sekolah. Kami tidak begitu terburu-buru karena jarak dari rumah ke sekolah tak begitu jauh. Namun, paling tidak kami mengusahakan ia sudah menyelesaikan sarapannya terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.

Lagi-lagi kecemasan saya muncul. Walau kata suami saya, saya cemas tanpa alasan. Akan tetapi, saya merasa belum siap, karena saya belum berpengalaman melepas anak ke sekolah.

Sungguh! Ini adalah pengalaman pertama yang begitu mendebarkan bagi saya.

Seusai memakaikan seragam di tubuh kecilnya, lagi-lagi saya memeluknya. Belum rela melepasnya.

Di telinganya saya berpesan, “Yang good ya di sekolah … Nanti pulang main lagi sama Mama.”

Ia hanya menjawab dengan anggukan singkat. Mungkin ia dapat merasakan kecemasan yang saya rasakan. Namun, wajahnya berbinar-binar, menampakkan rasa excited-nya pertama kali bersekolah.

Ya, hari ini akhirnya tiba juga!

Dengan seragam barunya dan tas sekolah yang tampak kebesaran di tubuhnya, putri kecil saya berangkat ke sekolah.

Tanpa terasa,

saya malah meneteskan air mata sendiri menyaksikan kepergiannya.

Sedikit tidak rela ia meninggalkan saya walau hanya untuk beberapa jam saja, namun lebih lagi saya merasa lega karena akhirnya satu milestone lagi berhasil ia tempuh.

Saya merasa agak tenang, walau belum sepenuhnya tenang sebelum ia kembali dari sekolah dengan kisah-kisah menyenangkan pengalaman pertamanya bersekolah. Pikiran-pikiran buruk masih menghantui saya, walau dalam hati saya yakin, anak saya pasti bisa menikmati hari pertamanya di sekolah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here