3. Cerdaslah dalam berkomunikasi

Suami pendiam perlu dihadapi dengan strategi. Asal istri sudah menerima suami apa adanya, tidak sulit untuk mengajaknya berkomunikasi.

Berikut beberapa cara saya agar pembicaraan berjalan hangat dan menyenangkan:

  • mengajukan pertanyaan yang membuatnya harus menjawab dengan kalimat panjang,
  • membahas topik yang disukainya,
  • membangkitkan rasa penasarannya. Buatlah dia ingin bertanya lagi dan lagi.

4. Cepatlah untuk mendengar, lambat untuk berkata-kata, lebih lambat lagi untuk marah

Kalau suami sudah buka mulut untuk bicara, tutuplah mulut Anda rapat-rapat. Jangan buru-buru menanggapi, menimpali, memberi komentar, atau melontarkan pertanyaan. Pria pendiam terkadang perlu dipancing bicara.

Kalau sudah bicara, berikan dia ruang untuk bicara sampai selesai.

Interupsi dan dominasi dalam pembicaraan justru akan membuatnya makin malas bicara.

Latihlah diri lebih lambat untuk marah. Jangan buru-buru mengeluarkan perkataan yang makin membuat suami terdiam dalam amarah.

Baca Juga: Bukan Kita yang Bertanggung Jawab atas Perasaan Pasangan. Mengabaikan, Terkadang adalah Pilihan Terbijak yang Bisa Membuat Hubungan Bertahan

5. Kenali dan pahami kebutuhannya

Sebagai pria rumahan, suami saya kurang suka berkeliaran di luar rumah. Jalan-jalan dan nongkrong di mal yang ramai bukanlah hobinya. Sebaliknya, dia lebih suka bersantai di rumah.

Kalau saya ingin mengajaknya jalan-jalan, sebisa mungkin saya pastikan bahwa dia sudah tidur siang, tidak dalam keadaan lapar, dan tujuannya bukan tempat ramai yang akan membuatnya stres.

Merasa kebutuhannya sudah dipahami dan dipenuhi, biasanya suami tidak akan menolak ketika saya mengajak pergi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here