2. Melakukan gugatan cerai
Undangan reuni sekolah tiba, seorang istri kegirangan menanti hari perjumpaan dengan para alumni seperjuangannya dulu. Kenangan lama kembali mengingatkan dirinya pada mantan pacar yang sudah lama tak berkabar.
Ternyata benar, semenjak reuni inilah terjadi banyak perubahan pada sang istri. Perubahan yang tak sepenuhnya disadari sang istri, tetapi teramati oleh orang lain. Yah, cinta lama bersemi kembali, dan getaran cinta bermunculan mengisi kehampaan diri.
Gayung pun bersambut. Nasi dibiarkan menjadi bubur, makin dibiarkan makin kejebur. Perselingkuhan pun tak terhindarkan, yang ada hanya penyesalan, tak ada lagi yang bisa dipertahankan, hanya bisa dibawa ke pengadilan.
Ketika istri berselingkuh, runtuhlah kepercayaan suami yang selama ini terbangun. Maksud hati ingin memaafkan, namun apa daya rekonsiliasi tak pernah tercapai.
Gugat cerai pun menjadi pilihan yang terbaik bagi egonya, tetapi pernahkah terpikir bagaimana perasaan anak yang harus melihat dan mengalami perpisahan orangtuanya? Pikirkan dengan tenang sebelum melakukan gugatan cerai. Bila rekonsiliasi memungkinan, mengapa harus berpisah?
3. Melarikan diri ke ‘dunia gemerlap’
Seorang istri yang memiliki jenjang karir bergengsi di sebuah kantor kenamaan ternyata bisa lupa diri. Ia adalah penolong bagi suami, bukanlah penopang. Tak jarang istri yang seperti ini menjadi dominan dan merasa lebih berkuasa dari suaminya. Kedudukannya yang tinggi di kantor sering dibawa masuk dalam rumah tangga. Ia meremehkan kehadiran dan peran suami.
Tak ayal ketika istri ketahuan berselingkuh, suami pun tak berkutik. Merasa martabatnya telah jatuh, sang suami tak kehabisan akal mencari pelarian diri untuk memuaskan dirinya sendiri. Konsumsi obat-obatan terlarang dan terjun kedunia gemerlap untuk mencari pengganti istrinya. Hal yang malah menghancurkan hidupnya.
Hadirnya orang ketiga dalam bahtera rumah tangga kita memang membuat kehidupan keluarga menjadi berantakan. Namun, apabila kita bisa mengenali lebih dini hubungan yang kurang sehat dengan pasangan kita, maka komunikasi dan keterbukaan adalah solusi yang tepat. Mencari pelarian sebagai bentuk balas dendam justru menambah kehancuran relasi.
Baca Juga:
Mengapa Istri Berselingkuh? Inilah 3 Penyebab yang Diungkap Pelaku-Pelakunya