2. Ingin tahu detail perselingkuhan suami

Hal yang kedua yang tak saya mengerti adalah keinginan para istri untuk tahu detail perselingkuhan suami.

Sebelum ada pengakuan, sang istri menjadi detektif, melacak sana dan sini. Tak jarang hingga mengupah orang untuk membuntuti suami atau si terduga selingkuhan suami.

Kalau sudah tahu, lalu mau apa? Pengakuan dari suami?

Pada umumnya, suami akan mengelak dengan pelbagai cara. Jika terpaksa mengaku, maka suami akan mengaku.

Lalu apa? Tetap terluka, bukan?

”Saya itu ingin tahu, kurang saya apa sih Pak Wepe, kok sampai suami selingkuh?” jelas seorang ibu rumah tangga.

Nah, barangkali inilah salah satu kesalahan terbesar perempuan ketika terjadi perselingkuhan. Perselingkuhan tak harus mensyaratkan ada kekurangan pada diri pasangan.

Bisa jadi sang suami memang tak pernah bisa puas hanya dengan satu perempuan. Tak peduli betapa sempurna pun si istri, sang suami akan terus mencari variasi.

3. Minta cerai berkali-kali

Hal ketiga yang saya tak mengerti adalah: permintaan cerai yang diungkapkan berkali-kali oleh perempuan kepada suaminya.

”Saya menyesal, Pak Wepe. Ketika suami berselingkuh, karena emosi, saya langsung minta cerai. Maksudnya sih hanya menggertak saja. Tak serius. Eh, ternyata suami saya langsung memprosesnya,” sesal seorang ibu dalam sebuah percakapan.

Saya bisa memahami. Dalam kondisi luka, seorang perempuan bisa nekat, mengatakan dan berbuat apa saja.

Namun, pikirkan baik-baik kata-kata yang akan keluar dari bibir. Jangan sampai mengungkapkan sesuatu yang tak sungguh-sungguh kita maksudkan.

Pada umumnya, pria mempunyai ego yang cukup besar. Dalam kondisi perselingkuhan yang terungkap, pria yang merasa ‘terancam’ dapat mengambil langkah di luar dugaan, tak kalah emosionalnya dengan perempuan yang terluka. Ditantang menceraikan, tak terbilang pria yang langsung saja melakukannya.

Saya mengerti, perselingkuhan adalah mimpi buruk bagi tiap pernikahan. Ketika pria berselingkuh, wanita pun terluka. Demikian pula sebaliknya, bukan? Hanya, janganlah peristiwa buruk itu bertambah buruk karena respons yang kurang memadai.

Baca Juga:

Perselingkuhan dan Perceraian Marak karena Pasangan Melanggar 3 ‘Jangan’ Ini. Waspadalah!

Sebuah Perselingkuhan Menguak Rahasia: Mengapa Sebuah Pernikahan Bisa Berada di Ambang Kehancuran

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here