Fenomena remaja zaman now: menyayat tangan dan bunuh diri.
Mengapa remaja zaman sekarang gampang sekali melukai dirinya bahkan membunuh dirinya dengan alasan yang sederhana?
Bulan Mei 2017, di kota Blitar, mencuat berita tentang seorang siswi kelas 9 yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di kamar kostnya. Berita yang cukup tragis karena dikabarkan remaja ini takut tidak diterima di SMA Negeri favorit di kotanya karena sistem zonanisi.
Dan bulan September 2018 dunia pendidikan di Surabaya geger karena di sebuah SMP Negeri didapati ada 56 siswa yang memiliki luka sayatan. Berita ini menjadi perhatian serius Bu Risma dan anggota DPRD sehingga mendatangi sekolah tersebut dan melakukan proses konseling kepada siswa-siswa tersebut. Setelah diselidiki, ada siswa yang mengungkapkan alasan sederhana melakukan tindakan tersebut yaitu diputus pacar.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi di antara banyak remaja masa kini? Benarkah alasan-alasan mereka untuk melukai diri sendiri adalah karena diputus pacar? Benarkah siswi di Blitar itu mengakhiri hidupnya karena masalah sistem zonasi?
Mengapa Bunuh Diri Makin Marak?
Seorang ahli kesehatan jiwa, dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, menyatakan hasil risetnya yang dilakukan terhadap kurang lebih 941 siswa sekolah di daerah Jakarta, beliau menunjukkan lebih dari 30 persen siswa mengalami depresi dan 18,6 persen siswa di antaranya memiliki keinginan untuk bunuh diri. Beliau juga mengatakan bahwa sebenarnya alasan mereka mengalami stres dan depresi cukup ringan seperti takut tidak naik kelas atau tidak siap menghadapi ujian.
Sebuah penelitian di Jepang mengatakan bahwa penyebab dari 250 kasus bunuh diri anak dan remaja, adalah karena kuatir akan masa depan setelah lulus dari sekolah sebanyak 33 kasus, masalah keluarga 31 kasus, perundungan (bullying) 10 kasus, dan tidak diketahui penyebabnya 140 kasus.
Dari data di atas kita memahami bahwa gejala stress dan depresi pada remaja perlu menjadi perhatian khusus. Sebelum seseorang masuk ke dalam tahap stress dan depresi, ada gejala ringan yang perlu kita sadari karena sering kita abaikan yaitu kesepian, tidak punya teman curhat, merasa sendiri, merasa tidak diperhatikan, merasa tidak dikasihi, merasa ditolak, merasa tidak dihargai, dan alasan sejenis lainnya.
‘Lubang’ di Dalam Diri
Blaise Pascal pernah mengatakan bahwa ada satu lubang dalam diri manusia yang sengaja diciptakan oleh Sang Pencipta dan tidak bisa diisi/dipuaskan oleh apapun juga yang ada di dunia ini kecuali oleh Pencipta itu sendiri.