Kita memiliki daya kekuatan yang berbeda untuk menanggung setiap masalah. Ada yang bisa bertahan, berlari dan berdoa kepada Tuhan, tetapi ada juga yang butuh didengar, dikuatkan, didoakan dan ditolong. Bukan dibiarkan dengan pembenaran-pembenaran kita sendiri.

 

Kekuatan Kita Menjadi Sumber Kekuatan Orang Lain

Iya, kita semua hanyalah manusia, bukan superhero yang terkenal dengan kekuatan ekstra untuk melawan musuh, sekalipun kalah pada akhirnya tetap menang juga.

Kalau kita semua diberikan karunia sebagai superhero, mungkin dunia akan semakin egois dan krisis empati. Semua sudah merasa kuat dan bisa berperang sendiri. Dalam film, superhero bukan hanya harus berhadapan dengan kekuatan musuh, tetapi juga mereka  akan diperhadapkan dengan orang-orang lemah yang butuh untuk ditolong.

Nah, terkadang kita bisa belajar bagaimana kekuatan hebat kita akan selalu diperhadapkan dengan orang-orang yang lemah, butuh ditolong dan dikuatkan. Supaya kita tidak bertumbuh dengan keangkuhan sebagai orang yang kuat dalam menghadapi masalah, tetapi tetap memiliki kepekaan akan kelamahan yang dirasakan oleh orang disekitar kita.  Dan tentunya kekuatan kita menjadi jawaban bagi orang-orang disekitar kita.

Baca Juga: Melukai atau Mengobati, Kekuatan Istimewa yang Kita Miliki. Untuk yang Paling Berarti, Pakailah dengan Hati

 

Ubah Pengalaman Menjadi Simpati 

Tanpa saya sadari, saya telah terjebak dengan sebuah keangkuhan pengalaman hidup. Bagaimana tidak, saya memberi jawaban kepada kakak saya bahwa yang dialami oleh rekan kerjanya adalah hal yang biasa, yang saya juga pernah mengalaminya. Ini adalah bentuk keangkuhan dari pengalaman hidup.

Saya belajar untuk tidak memukul rata kekuatan tiap orang dalam menghadapi masalah. Share on X

Mungkin sebagian orang akan mengeluh, mengomel, menangis, kecewa, sebagai reaksi yang manusiawi.  Dan saya hanya menyamakan pengalaman saya dengan pengalaman mereka.  Jelas, ini tidaklah sama.

Jangan memperlakukan dengan cara yang sama, setiap orang berbeda, inilah yang saya terus akan coba ingat. Biarlah pengalaman saya tak berakhir pada penghakiman, namun justru menjadi sumber penghiburan bagi orang lain karena ada simpati bagi mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here