2. Lemahnya Komitmen untuk Setia

Seorang pria kehilangan cincin kawinnya. Teman reuninya yang masih lajang mengira ia masih lajang dan mulai berusaha berakrab-akrab ria sepanjang acara reuni.  Namun cukup sampai di situ ceritanya. Tak pernah ada kelanjutan, karena sekalipun cincin kawin tidak lagi di jarinya, hatinya tetap untuk istrinya dan tak ingin melukai dengan menciptakan relasi dekat yang mana pun dengan perempuan lain.
Cincin kawin biasa digunakan sebagai lambang pengingat untuk saling setia. Namun, komitmen setia itu sendiri terletak di hati masing-masing, bukan di cincin tersebut. Share on X
Sebaliknya ada banyak pria maupun wanita yang masih mengenakan cincin kawin namun berselingkuh, bahkan sampai berkali-kali dengan beberapa orang.  Hal ini dikarenakan tekad untuk setia tidak menjadi bagian dari nilai-nilai hidupnya.

 

Baca juga: Ketika Nafsu Mengalahkan Cinta Sejati. Perempuan, Waspadai 5 Perilaku Berbahaya Pria Ini

3. Relasi yang Buruk dengan Pasangan Pernikahan

Setiap pernikahan pasti memiliki krisis tertentu yang dampaknya adalah gesekan relasi antara suami-istri. Relasi yang buruk ditambah dengan ketiadaan keinginan untuk berjuang keras memperbaikinya akan menimbulkan peluang besar untuk sebuah penyelewengan di saat ada kesempatan.
Ketika keebetulan ada kesempatan bereuni, dan di sana ada yang membutuhkan dan mau diajak berelasi dekat, maka terjadilah perselingkuhan.  Andai tidak ada satu pun yang menanggapinya, tak akan muncul pelakor ataupun pebinor di tengah-tengah kebahagiaan bereuni.

Jadi, masih masih menyalahkan reuni untuk kasus perselingkuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here