Seruput Kopi Cantik #16
Yenny Indra
Alin berkeras memperkenalkan saya dengan Betty, sahabatnya.
“Yenny, kamu harus belajar apa artinya iman, kesetiaan, dan janji. Ini bisa jadi bahan untuk tulisanmu.”
Karenanya, saya membuat janji temu dengan Betty.
Tidak sekadar cantik, seorang perempuan yang sangat anggun melangkah memasuki lobby apartemen saya. Kasih dan keteduhan terpancar dari aura wajahnya.
Setelah sedikit berbasa-basi, Betty pun memulai kisahnya.
Betty berusia dua puluh lima tahun saat menikah dengan Don, pria ganteng yang menjadi idola banyak gadis saat kuliah dulu. Mereka merintis toko yang berjalan cukup baik. Kebahagiaan rasanya begitu sempurna bagi mereka berdua.
Permasalahan mulai muncul ketika Betty tak kunjung hamil setelah pernikahan mereka memasuki tahun ketiga. Don jadi kerap pulang malam. Pertengkaran akibat kebiasaan Don menyalahkan Betty pun semakin sering terjadi.
Betty tak habis mengerti, dia yang bekerja keras sepanjang hari masih juga disalahkan. Uang hampir tidak ada karena Don setiap hari mengambil uang toko untuk berfoya-foya.
Puncaknya, Don hendak menceraikannya. Ternyata Don punya perempuan simpanan yang sudah hamil.
Dunia Betty seolah runtuh.
Don memutuskan menutup toko. Ia mengusir Betty. Rumah dan toko dijualnya.
Baca Juga: Pengakuan Seorang Suami yang Berselingkuh: Kesalahan Istri yang Menyebabkan Suami Selingkuh
“Lalu Betty bagaimana? Pulang ke rumah orang tua?” tanya saya ingin tahu.