Seruput Kopi Cantik #10
Yenny Indra
Berjumpa dengan Tante Lely adalah sebuah kesempatan langka. Beliau istri seorang pengusaha. Kaya raya, sangat cerdik, serta bijaksana dalam mengelola tidak hanya rumah tangga tetapi juga bisnis keluarga yang tersebar di mana-mana. Kesempatan emas untuk berguru ini tentu tidak saya sia-siakan.
Tante mulai bercerita tentang perjuangannya saat muda.
Ia menikah dengan Om di usia 18 tahun. Mereka merintis usaha hingga sukses dengan modal dari mertua.
Setelah memiliki lima anak, Tante memergoki Om memiliki istri muda tidak resmi, seorang gadis dua puluh tahunan. Dengan segenap upaya, Tante berjuang agar Om meninggalkan istri simpanannya.
“Hati Tante serasa disayat sembilu karena perbuatan Om. Dari mengajak ribut hinga mengiba meratap, sudah Tante lakukan. Tetapi Om tetap berkukuh, enggan meninggalkan Si Wewe Gombel,” Tante bercerita tentang madunya, perempuan yang dijulukinya ‘Wewe Gombel’.
“Akhirnya Tante berpikir realistis. Bagaimana caranya supaya anak-anak Tante bisa hidup berkecukupan dan pegang kendali perusahaan?” Lanjutnya, “Tante minta supaya anak yang lahir dari istri muda, dibuatkan akta lahir sebagai anak Tante. Om setuju. Daripada anak itu tidak jelas statusnya.”.
Ternyata dengan berjalannya waktu, Om tidak hanya memiliki satu istri simpanan. Jumlahnya bertambah lagi hingga jadi tiga orang. Tidak ada yang dinikahi resmi. Semua anak dari istri simpanan, yang berjumlah 7 orang, menurut akta kelahiran resmi adalah anak-anak Tante Lely.