Bosan! Rasanya hampir semua insan manusia pernah mengalami kebosanan dalam hidup. Atau mungkin saat ini Anda juga sedang dilanda kebosanan? Tidak jarang kebosanan pun merambah hubungan kita dengan orang yang kita sayangi, entah itu pacar atau mungkin istri atau suami kita.

“Bukannya gak sayang lagi. Tapi, gimana, ya? Rasanya pengen banget cari suasana baru! Bosen sama dia…

kira-kira begitulah curhatan seorang muda kepada sohibnya.

 

Saya sendiri tentu pernah mengalami kebosanan. Untunglah, dan syukurlah, saya bukan bosan kepada istri saya. Namun, saya dulu pernah merasa bosan ketika masih berpacaran dengan yang lain dalam usaha saya mencari pasangan terbaik.

Kebosanan dalam sebuah relasi apa pun secara umum bisa muncul karena beberapa faktor:

 

1. Faktor Masa Lalu

Hidup yang kita jalani sekarang adalah hasil akumulasi dari serangkaian peristiwa dan informasi yang membentuk pola pikir yang dieksekusi melalui sebuah tindakan.
What we do is what we think. And what we think is what we believe!
Perlakuan seseorang terhadap kita,–atau sebaliknya, bagaimana kita memerlakukan orang lain–sadar atau tidak, terekam dalam alam bawah sadar kita.
Bagi beberapa orang, kebosanan merupakan cerminan ‘pemberontakan’ atas kejadian yang dulu pernah terjadi atas dirinya. Share on X

 

2. Faktor Konflik yang Terus Menerus

Pada beberapa relasi, konflik bukan hanya bisa berujung tidak konstruktif [tidak membangun], tetapi malah lebih buruk, bersifat destruktif [merusak].

Konflik yang terus-menerus terjadi, walaupun diakhiri dengan permintaan maaf, tetap saja bisa menjadi pemicu kebosanan dalam sebuah relasi.

Orang-orang yang terlibat di dalamnya bisa saja mengatakan demikian, “Rasanya gak ada lagi yang mesti dipertahankan! Bosen saya kalau berantem terus kayak gini!”
Konflik yang berkepanjangan memang bisa memicu sebuah kebosanan.

 

3. Faktor Tekanan Hidup

Suka atau tidak, masing-masing kita memiliki banyak tanggung jawab di luar urusan relasi yang kita miliki. Tekanan dalam pekerjaan, tagihan yang menumpuk, masalah dengan orang tua, pergumulan kesehatan, dan lainnya, memberi pengaruh besar dalam perjalanan relasi kita dengan orang lain.
Tak jarang, relasi kita dengan pasangan menjadi rusak justru dipicu oleh masalah di luar relasi itu sendiri. Share on X
Hal ini kemudian berkaitan erat dengan faktor kedua yang dipaparkan di atas, yaitu konflik terus menerus yang akhirnya menyebabkan kebosanan.

 

Selain ketiga faktor di atas, ada juga faktor lainnya. Faktor itu adalah sudut pandang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here