Apa arti kata monogami bagi Anda? Dalam pernikahan, monogami artinya hanya ada satu suami dan satu istri dalam suatu rumah tangga.

Namun, akhir-akhir ini timbul definisi baru karena perkembangan teknologi. Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa yang dimaksud monogami adalah satu orang dalam satu waktu tertentu. Definisinya jadi berbeda arti, bukan? Nyeleneh, tetapi dianggap benar, lho!

 

Dulu, pernikahan adalah relasi yang sederhana. Suami berperan mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, misalnya makanan sehari-hari, pakaian, biaya sekolah anak, dan hal-hal lainnya. Sedang peran istri mengurus rumah, merawat anak-anak dan anggota keluarga lain di rumah. Sederhana, meski tidak selalu mudah.

Zaman sekarang, paling tidak 15 tahun belakangan ini, kebanyakan pasangan suami istri bekerja. Double income—demikian istilah kerennya—menjadikan relasi tidak lagi sederhana. Suami dan istri sama-sama punya keinginan untuk berkarier dan menjadi pribadi yang lebih baik dengan aktualisasi diri. Dihargai bukan saja di tempat kerja, tetapi juga di rumah. Mereka sama-sama ingin mencapai potensi optimal diri sendiri.

Akibatnya, kebutuhan ekonomi zaman ini pun bukan hanya kebutuhan pokok lagi, tetapi juga pendukung aktualisasi diri: bepergian ke tempat-tempat eksotis, perlengkapan gadget yang keren, mempunyai komunitas-komunitas profesi, dan banyak lagi yang lain.

Perkembangan ini menimbulkan konflik-konflik yang berbeda dalam hubungan suami dan istri dibandingkan sebelumnya. Ada penyesuaian dan risiko-risiko yang perlu disepakati pasangan kalau sang istri ingin mengejar karier. Sekarang ini pun, bukan hal baru lagi jika istri bekerja dan berkarier di luar, sedang suami yang mengurus rumah, memperhatikan kebutuhan anak, dan hal-hal lainnya.

 

Lebih lanjut tentang relasi pasangan zaman now, perselingkuhan juga menjadi hal-hal yang sering kali kita dengar. Selingkuh hari-hari ini bukan hanya dilakukan para suami, tetapi juga para istri. Belum lagi kasus-kasus perceraian yang sebenarnya bisa direkonsiliasi.

Membangun komunikasi di antara suami istri tidak lagi mudah. Ada banyak kepentingan dan ego yang terlibat.

Alhasil, suami dan istri lebih bisa terbuka dengan orang lain daripada pasangan sendiri, sehingga muncul istilah “monogami”, satu orang pada satu waktu.

Apakah salah suami dan istri sama-sama bekerja? Tentu tidak! Ada banyak alasan mengapa seorang istri memutuskan untuk bekerja. Apakah salah jika istri punya penghasilan lebih besar dari suami? Tentu tidak!

Jika begitu, bagaimana bisa bertahan dalam pernikahan kudus sementara menghadapi begitu banyak tantangan di zaman ini?

Setidaknya, ada lima cara praktis untuk menjaga relasi pernikahan agar langgeng:

 

1. Saling Mengerti dan Memahami

Ini adalah ilmu kakek-nenek yang tetap manjur untuk zaman now. Coba diruntut dan diingat-ingat, pada kondisi apa pasangan kita jadi lebih sensitif? Topik pembicaraan atau hal apa yang sensitif? Dengan menyadari hal ini, kita tentu bisa dengan kreatif menemukan cara lain untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Terutama jika topik dan kondisinya sedang sensitif.

 

2. Cari Tahu Apa yang Menjadi Bahasa Kasih Pasangan

Dr. Gary Chapman membagi bahasa kasih ini dalam lima kategori: kata-kata peneguhan atau pujian,waktu berkualitas, hadiah, pelayanan, dan sentuhan fisik. Dengan melakukan bahasa kasih pasangan, hal itu akan membuat pasangan merasa dicintai dan relasi menjadi semakin baik.

Karena tak bisa dimungkiri, banyak salah paham terjadi karena pasangan merasa tidak lagi dicintai.

 

3. Menghabiskan Waktu Bersama-sama

Adakan dengan sengaja waktu-waktu bersama dengan pasangan dengan rutin. Misalnya bepergian bersama, makan malam, atau menonton film kesukaan berdua saja.

 

4. Sering-seringlah Saling Menyentuh dan Menatap Pasangan

Meskipun bahasa kasih pasangan bukanlah sentuhan, tetapi sentuhan adalah cara paling ampuh untuk menunjukkan kasih.

Jangan lupa menatap mata pasangan jika sedang berbicara. Hal ini yang sering kali tidak terjadi, sehingga pasangan merasa tidak diperhatikan.

 

5. Mendengarkan

Keterampilan mendengarkan menjadi sangat sulit di zaman sekarang. Karena pengaruh teknologi maju yang memungkinkan kita membuka beberapa apps sekaligus di handphone dan berpindah-pindah dari satu apps ke apps lain, perhatian kita terbiasa pendek-pendek dan pindah-pindah dari satu hal ke hal yang lain dengan cepat.
Beritahu pada pasangan jika Anda sedang tidak bisa fokus pada pembicaraan pasangan dan sedang mengerjakan hal lain. Jika salah satu pasangan sedang berbicara, dengarkan dengan sepenuhnya. Dengan mendengar, Anda akan lebih baik memahami maksud pasangan.
Komunikasi sebagian besar adalah mendengar, bukannya berbicara. Share on X

 

Tidak ada kata terlambat untuk memperbarui relasi dengan pasangan Anda, selamat mempraktikkannya!

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here