Setelah dua bulan berlalu sejak mulai work from home dan stay at home, apa yang Anda telah pelajari?
Seorang rekan bertutur bahwa kini ia bisa membuat beraneka ragam kue yang selama ini buku resepnya nganggur di dapur. Ia malah sudah menjual kue-kue itu secara online. “Lumayan, menambah penghasilan ketika kerjaan suami lagi seret,” begitu tuturnya dengan gembira.
Rekan yang lain kini malah sudah jago mengedit video dan mempublikasikannya ke Youtube. “Padahal dulu, pakai Whatapps saja yang cuman bisa baca dan kirim teks, kirim gambar atau video selalu minta bantuan anak,” begitu kurang lebih perkataannya.
“Kasih tahu dong bagaimana caranya bikin video jadi viral, kamu khan sering bikin pelatihan membuat tulisan jadi viral?” begitu permintaannya. Saya balas permintaan di Whatapps itu dengan icon smile karena dulu ketika saya mengajaknya belajar membuat tulisan viral, ia menolak mentah-mentah. “Buat apa? Ga ada gunanya!” begitu jawabnya dulu.
Ada juga yang jagoan bikin faceshield atau masker kain untuk disumbangkan ke yang membutuhkan. Daripada hanya bengong dan rebahan khan lebih baik belajar ketrampilan baru yang bermanfaat menolong orang lain.
Ada yang malah harus banting stir jual frozen food sebagai reseller eh lha kok malah laris manis mengalahkan barang yang selama ini ia jual dengan susah payah. Rahasianya? Ia sekarang piawai menggunakan foto dan mengelola akun Instagramnya.
Tak melulu terkait dengan ekonomi, ada yang mengurangi kejenuhannya dengan belajar bercocok tanam dan memelihara binatang. Ketersediaan waktu luang membuat beberapa rekan bisa aktif mengikuti grup-grup hobby untuk menambah wawasan dan pergaulan. Tak menghasilkan materi, namun bahagia terbit di tengah rutinitas yang menjenuhkan.
Ada rekan bahkan melakukan hal yang mungkin bagi saya tak terlihat kegunaannya: belajar bahasa Korea online. “Apa kamu ada rencana studi di Korea?” Ia menggelengkan kepala,” Kayaknya keren aja sih, pak, kalau nonton Drakor tanpa lihat subtitelnya.” Layar HP saya menunjukkan senyumnya yang sumringah.
Kita tidak tahu dengan pasti kapan aktivitas akan berjalan normal kembali. Namun, barangkali bukan itu pertanyaan pentingnya. Pertanyaan pentingnya adalah: dalam waktu yang berlalu ini, apa yang telah dan sedang kita pelajari?
Apa yang dulu kita tidak tahu, namun kini kita telah tahu dengan baik? Apa yang dulu kita tidak bisa, tapi sekarang ya lumayan lancarlah? Adakah pengetahuan baru yang memperluas wawasan kita?
Jadi, dua bulan sudah berlalu, apa yang sudah Anda pelajari?
Teknik rebahan tidak masuk hitungan ya hehehe