Mendarat di Munich pk 08.30 pagi.
Setelah mengurus bagasi dan imigrasi, kami segera mengambil mobil sewaan.
Tujuannya adalah Linderhof Palace.
Melewati kota dan desa-desa kecil yang cantik, kami terpukau dengan keindahan bangunan megah di kanan jalan. Kubah berwarna hijau tampak anggun dari kejauhan.
Apa itu?
“Mampir, ah,” kata Pak Indra.
Inilah yang membuat kami jatuh cinta dengan Eropa. Di desa-desa kecil, ada saja yang menarik.
Ternyata itu adalah Ettal Abbey, Biara Ettal, yang dalam bahasa Jerman disebut Kloster Ettal.
Biara ini sebuah Benedictine monastery di desa Ettal yang dekat dengan Oberammergau dan Garmisch-Partenkirchen di Bavaria, Jerman. Didirikan 28 April 1330, biara Ettal adalah salah satu biara Benediktin terbesar dan keindahannya menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Dome utama di tengah dan dua dome kecil di sisi kanan dan kiri, menjadi atap Gereja Ettal. Sementara sisi lainnya berupa bangunan kotak-kotak berwarna kuning muda dengan pintu gerbang melengkung yang megah. Di tengah terhampar lapangan rumput yang hijau.
Gereja tua ini masih sangat terawat dan indah sekali. Mewah dan anggun.
Di sekeliling biara, bertebaran hotel dan resto. Lukisan ala Romawi menghiasi sebagian bangunan-bangunannya. Sementara sebagian lagi berupa rumah kayu dengan bunga-bunga hidup yang cantik dalam pot menempel di pagarnya. Khas Eropa.
Kami melanjutkan perjalanan menuju Linderhof Palace.
Linderhof Palace dibangun bertahap dari tahun 1870 hingga 1886 oleh Ludwig II. Ludwig II, raja dengan julukan Fairytale King dan Swan King itu, membangun tiga istana: Linderhof Palace, Herrenchiemsee Castle, dan Neuschwanstein Castle.
Linderhof Palace merupakan istana terkecil di antara ketiganya dan menjadi satu-satunya yang selesai dibangun pada masa hidup Ludwig II. Linderhof dianggap sebagai kastil favorit dan paling sering dikunjungi. Banyak porselen dan lukisan angsa di dalam istana.
Sebagaimana aturan di semua istana, pengunjung dilarang mengambil foto di dalam istana.
Lukisan, hiasan, dan ornamen cantik menghiasi hampir seluruh istana. Konon, 4,5 kilogram emas dipakai untuk melapisinya. Cantik, mewah, serta elegan.
Tidak hanya istananya yang menarik, tamannya pun indah dan ditata apik.
Di depan istana, kolam dengan patung wanita berwarna emas. Pada waktu-waktu tertentu, air mancur menyembur dari patung itu. Tangga dengan patung singa di kanan kiri menjadi latar belakang kolam, kubah kecil di atasnya. Taman di samping istana tidak kalah indah. Patung-patung klasik berdiri di antara bunga-bunga serta dedaunan ditata dengan serasi.
Para turis sibuk mengambil gambar. Posting di Instagram merupakan kebutuhan di zaman ini, bukan?