“Namanya siapa?” tanya saya pada seorang anak kecil berusia dua tahun yang sedang makan.
“Ishak,” jawab sang Mama sambil tersenyum.
Saya agak kaget. Pengalaman jadi guru TK bertahun-tahun membuat saya tidak lagi asing dengan nama-nama keren zaman now yang agak susah disebutkan lidah orang Indonesia.
Namun, saya lebih kaget lagi melihat bagaimana si kecil Ishak makan.
Segala jenis sayuran dan daging dilahapnya habis. Tak sekali pun ia pilih-pilih makanan.
Bukan hanya sekali saja saya melihatnya seperti itu. Setiap hari, Ishak makan semua jenis makanan yang dihidangkan padanya tanpa protes.
Berhadapan dengan anak-anak balita setiap hari, sudah biasa saya menghadapi anak yang suka pilih-pilih makanan. Anak seperti Ishak termasuk langka.
Jangankan anak, suami saja suka rewel pilih-pilih makanan. Betul kan, ibu-ibu?
Tanpa ragu saya layangkan pujian dan pertanyaan pada Mama Ishak. “Anaknya pintar makan, ya, Bu,” ujar saya. “Kok bisa, ya?”
Mama Ishak tersenyum, bangga dan senang. “Iya, memang dia pintar makan. Dari bayi dia sudah begitu.”
Saya hampir kecewa karena sepertinya tak ada rahasia khusus yang membuat anak bisa makan segala sesuatu tanpa rewel.
Untungnya, Mama Ishak dengan murah hati berbagi rahasianya.
Tanya nih, kalau semisal anaknya lagi sakit/gak enak badan.Masa iya bisa makan sendiri/dibiarin makan sendiri?
Halo, Bu Farida.
Terima kasih sudah baca artikel ini.
Tentu sebagai ibu yang bijak pasti Bu Farida paham ya, kapan harus membiarkan anak makan sendiri dan kapan harus menyuapi anak.