Selamat datang ke dunia Alf lailah wa-lailah

Dunia yang penuh dengan keajaiban dan misteri

Dunia yang menantang logika dan akal sehat

Dunia yang membuat orang dewasa kembali bermimpi dan berharap.

 

Dunia yang terasa mustahil untuk dijangkau,

namun begitu dekat dengan anak-anak.

Dunia yang membangkitkan imajinasi,

bagai air yang menyirami tanah gersang

bagai cinta mula-mula yang begitu membara

bagai lagu yang terus menerus dimainkan dalam pikiran kita.

Selamat datang ke dunia Seribu Satu Malam.

Dari generasi ke generasi, kisah-kisah ini terus dituturkan. Mulai dari abad ke-8 Masehi, cerita-cerita ini menghibur, menerjemahkan, dan mengajar manusia tentang nilai-nilai penting yang perlu ada dalam diri seseorang bilamana ia ingin menjadi orang yang dihargai dan dikasihi.

Pada zaman ini, cerita-cerita itu hidup bukan saja lewat tulisan, tetapi juga dalam gerak gambar dan lagu. Kecanggihan teknologi memampukan kita untuk memvisualisasikan dunia imajinasi itu ke dunia nyata.

Salah satunya kini bisa kita nikmati bersama keluarga dalam bentuk film di layar perak, Aladdin.

Sambil menikmati tayangan yang bisa membuat kita tertawa hingga berlinang air mata, marilah kita kembali menggunakan kesempatan yang berharga untuk menanamkan nilai-nilai hidup yang mengemuka sepanjang kisahnya.

Sebagaimana para orang tua di masa lampau menggunakan cerita untuk mewartakan kebenaran, marilah kita juga menjadi bijak dan memanfaatkan berbagai pertanyaan dan rasa penasaran anak-anak untuk membicarakan dengan mereka hal-hal yang sungguh-sungguh penting setelah menyaksikan film tersebut.

Bagi kami, ada 3 hal dari kisah Aladdin yang kami harapkan untuk ada dalam diri anak-anak kami ketika mereka beranjak dewasa:

1. The Cave of Wonder and The Magic Lamp

Aladdin bukanlah pencuri pertama yang dibawa masuk ke gua ajaib. Seperti Aladdin, para pendahulunya menerima peringatan yang sama:

Pusatkan perhatian hanya kepada harta yang paling bernilai dalam gua. Atau, kehilangan segalanya.

Photo credit: Walt Disney Studios

Satu demi satu masuk. Satu demi satu menemui kegagalan.

Mereka tergoda dengan batu permata yang begitu besar yang ada di depan mata.

“Apa salahnya, sih, mengambil batu ini? Kan, hanya satu dari begitu banyak harta yang tersebar di gua ini?” begitu pikir mereka. 

Dalam hidup, setiap kita juga akan memasuki sebuah gua ajaib. Sebuah gua penuh mimpi dan harapan, bertebaran di dalamnya. Ada yang kecil, ada pula yang besar, berkilau dan sangat menggoda.

Keputusan akan selalu berada di tangan kita untuk memilih. 

Seperti para pencuri yang gagal, kebanyakan orang akan tergiur dengan tawaran ini dan itu. Mimpi terbesar, cita-cita tertinggi, yang terletak jauh di atas itu akhirnya dikaburkan dengan apa yang dekat dan terlihat mudah. 

Kisah Aladdin mengingatkan kita akan pentingnya fokus dalam mengejar sebuah cita-cita. Tanpa fokus yang terarah, kita akan disibukkan dengan kegiatan ini dan itu yang, walaupun memberikan hasil, akan menghalangi kita dari hadiah dan kepuasan terbesar yang ada dalam gua impian kita.

Saya berharap anak-anak saya bisa memiliki fokus yang tajam bak laser dalam mengejar mimpi dan cita-cita mereka, yang tertinggi. Saya berharap agar anak-anak saya berani membayar harga dan berjuang sekuat tenaga demi apa yang mereka impikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here