“Dia itu tidak tahu diri, jangan kamu mau dimanfaatkan olehnya.”

“Mereka ini hanya memanfaatkan kamu saja. Kalau kamu lagi banyak uang, mereka akan mendekatimu.”

“Nggak usah terlalu baik dengan orang kalau tidak mau dimanfaatkan.”

Seorang gadis muda menceritakan bagaimana ia ditegur oleh seseorang yang dianggap sebagai kakak di sebuah kota perantauan tempat ia tinggal sekarang. Sang Kakak tersebut sebenarnya memiliki maksud yang baik. Kakak tersebut tidak ingin sang gadis muda ini dimanfaatkan oleh teman-temannya.

Namun, gadis ini merasa tidak dimanfaatkan sebegitu rupa oleh temannya. Dia hanya ingin berbagi apa yang ada padanya saat itu. Dia hanya ingin kebersamaan. Jika menuruti nasihat kakaknya, bukankah dia harus mengurangi banyak waktu kebersamaan dengan teman-temannya?

Pada lain cerita, ada seorang gadis kecil muda, sebut saja bernama Nana. Nana, seorang  yang berhati dermawan dan murah hati. Nana banyak membantu teman-temannya yang kesulitan dalam hal kebutuhan hidup. Anggap saja ia tinggal di sebuah kos-kosan dengan banyak teman yang hidupnya tidak seberuntung dirinya. Singkat cerita, ia merasa menyesal karena telah berbuat baik dengan seorang teman yang pada akhirnya membalas kebaikannya dengan segala perbuatan yang sangat mengecewakan Nana.

“Saya menyesal mengapa saya begitu baik kepadanya, banyak materi yang sudah saya berikan padanya.”

“Saya sudah banyak menolong dan membantu dia, tetapi kenyataannya dia seperti itu.”


Ada yang menasihati sedemikian rupa supaya kita tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain. Ada juga yang akhirnya menyesal berbuat baik karena telah dimanfaatkan sedemikian rupa. Bahkan tidak menutupi kemungkinan, kita juga sedang diperhadapkan dengan salah satu dari dua hal ini.

Ada beberapa hal yang membuat saya sadar tentang “dimanfaatkan” .

Orang-orang baik banyak merasa dimanfaatkan oleh orang yang sangat dikasihinya. Banyak ungkapan-ungkapan di media sosial yang menyatakan untuk tidak berbaik hati yang berlebihan kepada orang kalau tidak mau sakit hati.

Berbuat baik itu perbuatan bukan perkataan dan perasaan

Namanya saja “perbuatan baik”, ya pasti diikuti dengan tindakan yang nyata (terlihat ataupun tidak). Misalnya, kita bersedekah (charity), menolong, ringan tangan, peduli sesama, dan lain sebagainya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here