“Semakin baik komunikasi, semakin baik relasi. Sebaliknya, semakin buruk komunikasi, semakin buruk relasi.”
Komunikasi adalah suatu bentuk penyampaian informasi, baik itu gagasan, ide, perintah, bahkan perasaan. Intinya komunikasi itu menghubungkan sesuatu yang terputus menjadi nyambung, sesuatu yang kabur menjadi jelas. Jika komunikasi jelas, maka informasi atau tindakan yang dihasilkan juga menjadi jelas.
Komunikasi itu penting. Namun yang teramat penting adalah komunikasi yang baik dan benar. Banyak orang berkomunikasi, namun terlalu kabur dan kebenarannya diragukan. Contohnya para politikus yang sering memberikan pernyataan dalam maksud utama yang tersembunyi, atau berita-berita hoaks yang sekarang sedang tersebar di mana-mana yang dapat memberi informasi yang salah. Dan penyampaian informasi yang salah akan berakibat buruk.
Tak jarang orang bersitegang dan berkonflik hanya karena kata-kata dalam komunikasi yang salah.
Komunikasi itu adalah hal yang biasa, namun harus kita akui hal ini tidaklah muda karena manusia adalah makhluk multitafsir. Komunikasi yang diberikan akan disaring menurut pemahaman penerima informasi tersebut. Maka itu sekalipun kegiatan berkomunikasi adalah kegiatan yang sudah sangat biasa, namun hal kecil ini perlu terus diperhitungkan dengan baik dan benar. Nada bicara, pemilihan kata-kata yang digunakan, gestur tubuh, semua ini penting diperhitungkan agar apa yang ingin disampaikan oleh sang komunikator dapat tersampaikan dengan baik.
Pada tahun 2012, film “A Thousand Words” yang dibintangi oleh Eddie Murphy berkisah tentang pentingnya memiliki komunikasi yang baik. Murphy saat itu berperan sebagai Jack, seorang ahli komunikasi sering menggunakan keahliannya untuk melakukan hal apapun untuk mendapat apa yang ia inginkan. Misalnya ketika sedang mengantri panjang, ia bisa berakting seolah-olah isterinya sedang akan bersalin dan membutuhkan waktu cepat untuk menembus barisan antrian panjang itu. Namun tidak hanya kejadian-kejadian kecil seperti itu. Ia sering membual, berbohong, mengumbar janji kosong hanya untuk mendapat apa yang ia inginkan.
Suatu kali, Jack kena batunya. Ia membohongi dokter Shinja dan kebohongan itu terbongkar. Ia kemudian didatangi oleh Dr. Shinja dan dikutuk supaya sebuah pohon Bondi muncul di depan rumahnya. Setiap kata bohong yang diucapkan Jack akan menggugurkan satu dari seribu daun pohon tersebut. Ketika semua daun itu gugur, Jack akan mati.
Kutukan itu kemudian menjadi kutukan yang membawa perubahan bagi diri Jack. Ia belajar untuk menggunakan komunikasi yang baik demi menebus tiap kesalahan yang ia telah lakukan dan merubah kehidupan komunikasinya menjadi lebih baik.
Film di atas mengingatkan tentang pentingnya sebuah komunikasi baik dan benar. Mengapa demikian? Karena komunikasi yang buruk setidaknya dapat mempengaruhi 3 hal penting berikut ini.
1. Komunikasi buruk mempengaruhi relasi suami-isteri.
Pada sebuah kunjungan rumah, saya dan beberapa orang teman disambut baik oleh sang pemilik rumah. Kami dijamu dengan makan-minum dan di meja makan kami asyik berbagi cerita. Sang suami dengan hangat menyambut kami dan banyak bercerita soal kehidupannya, pekerjaan dan juga tentu relasinya dengan sang isteri. Ia bercerita tentang kemesraan mereka dan keintiman mereka. Ia menceritakan semua hal-hal yang baik.
Namun ada yang mengganggu pikiran saya. Setiap kali sang suami bercerita tentang relasinya dengan sang isteri. Sang isteri kelihatannya tidak menyukainya. Ia sering membuang mukanya ke arah lain, atau bahkan menjulurkan lidah. Bukan. Itu bukan wajah tersipu malu. Itu wajah sinis dan tidak suka.
Satu minggu setelah kejadian itu lewat, sang isteri bercerita kalau ia dan suaminya sedang akan menggugat cerai. Mereka sering berkonflik dan sang isteri sudah merasa kalau suaminya tidak menyayanginya lagi. Sang isteri lelah dengan bualan suaminya, janji-janji kosongnya dan sikap suaminya yang pemarah. Ia sering dibentak bahkan dimaki-maki. Isteri mana yang tahan dengan komunikasi seperti itu.
Komunikasi yang buruk memang merusak relasi, maka itu komunikasi perlu dilakukan dengan jujur, baik dan tentunya dengan tindakan yang nyata. Banyak relasi suami isteri yang kandas hanya karena masalah komunikasi yang tidak berjalan lancar di rumah. Pada dasarnya, komunikasi bukan hanya kegiatan untuk menyampaikan informasi, tapi juga emosi (perasaan). Jika komunikasi itu buruk, maka perasaan negatiflah yang akan terbangun di dalam perasaan-perasaan Anda. Maka jangan menganggap remeh sebuah komunikasi kecil yang terjadi setiap hari.