“Bapak Ibu yang terhormat, sebentar lagi kita akan segera mendarat di Bandara Internasional Edinburgh, Skotlandia. Pastikan sabuk pengaman Anda telah terpasang dengan benar. Tutup meja di depan Anda dan pastikan penutup jendela dalam keadaan terbuka.”

“Pa, bangun dunk. Sudah hampir sampai nih”  kata seorang istri pada suaminya yang tertidur.

“Eh, tapi kok tadi dengernya Edinburgh ya ? Kan harusnya kita ke Dusseldorf? Pilotnya bercanda nih,” pikir beberapa penumpang yang ada di dalam pesawat.

Mereka kaget ketika mengkonfirmasi pernyataan pilot kepada awak kabin dan mendapatkan jawaban yang sama, bahwa mereka akan segera mendarat di Edinburgh, Skotlandia. Awak kabin ganti terkejut ketika mendapati bahwa tujuan para penumpang sebenarnya adalah Dusseldrof, Jerman.

Kisah itu bukan fiktif, melainkan benar terjadi pada sebuah penerbangan British Airways pada Senin, 25 Maret 2019 yang lalu. Tak pernah terbayangkan bahwa sistem penerbangan yang sudah begitu canggih masih memungkinkan hal itu terjadi.

Akhirnya pesawat baru mendarat di Dusseldorf, Jerman, dengan keterlambatan hampir tiga jam dari jadwal seharusnya, setelah mengisi ulang bahan bakar di Edinburgh. Penyelidikan awal menemukan bahwa awak pesawat menerima informasi tujuan penerbangan resmi dengan tujuan penerbangan Edinburgh, Skotlandia. Sedangkan penumpang mendapatkan tiket resmi dengan tujuan Dusseldrof, Jerman.

Saya membayangkan panggilan boarding di bandara keberangkatan adalah penerbangan untuk tujuan Dusseldrof, itu sebabnya mereka dengan yakin masuk dalam pesawat terbang.

Menengok Ulang Perjalanan Hidup Kita

Dari sekian penerbangan yang pernah saya jalani, terhitung hanya sekali berupa perjalanan pribadi bersama istri baru-baru ini. Selebihnya adalah tugas kantor di dalam dan luar negeri. Setiap kali akan menempuh perjalanan tersebut, saya selalu berusaha tiba di bandara sebelum waktu yang ditentukan (sekali gagal, tiba di bandara terlambat untuk cek in dan harus tertinggal penerbangan, memalukan sih).

Membaca berita tersebut dan berkaca pada pengalaman pribadi, saya mendapatkan satu pelajaran penting, yaitu pastikan bahwa kehidupan kita menuju ke arah yang benar.

Periksa kembali perjalanan hidup kita. Satu hal ini panduannya:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here