Suatu kali seorang bapak menemui saya dalam perjalanan pelayanan, dan menuturkan bahwa istrinya berselingkuh dengan personal trainer-nya. Meskipun sudah dinasehati baik-baik, bahkan oleh anak-anaknya sendiri, sang istri tetap memilih si Macho dan meninggalkan keluarganya.

Biasanya, berita yang beredar adalah sang suami selingkuh dengan sekretarisnya, namun zaman sekarang sudah tidak asing lagi untuk mendengar kabar sang istri yang selingkuh dengan personal trainer-nya. Apalagi tempat gym yang berlokasi di dalam mall-mall saat ini yang sudah menjadi tempat ajang perselingkuhan yang menarik. Sebuah mall bisa menjadi tempat godaan besar bagi para wanita untuk berbelanja materi yang sebenarnya tidak dibutuhkan dan berhubungan dengan pria lain yang sebenarnya tidak diperbolehkan.  

Dimanapun tempatnya, benih perselingkuhan bisa tumbuh terutama ketika hubungan pasutri sedang kurang sehat. Ketika mereka sudah tidak sering mendampingi satu sama lain lagi, kondisi ini sebenarnya malah membuka peluang yang berbahaya. Apalagi kalau ada yang setia mendampingi pasangannya lari di mesin treadmill secara teratur. Demikian pula dengan jalan sehat, olahraga jalan kaki seharusnya menjadi sarana untuk hidup sehat, tetapi menjadi sesat ketika menjadi kesempatan untuk mencari pasangan baru.  

Sebagai pecinta buku, saya banyak mendapat kisah-kisah seputar buku. Salah satunya, seorang bernama Li Kai Fu menulis buku dengan judul How To Change Your Wife In 30 Days. Dalam waktu satu minggu saja sudah terjual 200 ribu eksemplar, benar-benar langsung menjadi best-seller! Namun, ternyata buku itu salah judul. Penerbitnya teledor. Buku itu seharusnya berjudul How To Change Your Life In 30 Days. Setelah diralat dan dipasarkan kembali, ternyata buku itu hanya terjual 3 eksemplar saja dalam waktu kurun yang sama.

Bisa jadi anda tersenyum membaca kisah ini, tetapi seharusnya kita bersedih. Artinya di luar sana, ada banyak pria yang ingin merubah atau bahkan mengganti istrinya dalam waktu yang singkat. Tentunya banyak istri ingin melakukan hal yang sama juga terhadap suaminya. Buktinya, ada saja perselingkuhan antara pelatih gym dengan yang dilatih. Bukankah mayoritas pelatih  gym adalah pria? Ada juga yang selingkuh dengan  partner menarinya. Bukankah seorang dancer belum tentu memiliki pasangan hidup yang suka menari juga?

Lalu, bagaimana? Apa yang harus dilakukan para pasutri untuk memelihara relasi? Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. 

Pertama, jagalah hubungan yang harmonis dengan pasangan

Sediakan waktu khusus untuk bisa ‘berpacaran’ lagi walaupun sudah lama menikah. Ambillah waktu untuk ‘berbulan madu’ lagi. Keharmonisan perlu diusahakan karena itu tidak bisa berjalan dengan sendirinya.

Kedua, coba lakukan bersama hobi dan kegemaran pasangan

Jika pasangan suka olahraga, usahakan untuk menikmatinya atau paling tidak berikanlah dukungan dari kursi penonton. Tahan sifat egoismu untuk tidak memaksakan kehendak dan kesukaanmu saja terhadap pasangan. Hargai juga apa yang pasangan senangi. And most importantly, learn to enjoy it together.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here