7. Orangtua seharusnya mengajarkan bahwa uang bukanlah segala-galanya, bukan malah sebaliknya.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum, bukan? Uang tidak akan dapat membeli kebahagiaan. Namun berapa banyak orangtua yang lupa akan hal ini dan akhirnya selalu menekankan pada anak bahwa uang, uang dan uang adalah hal terpenting dalam hidup.
Coba lihat apa yang terjadi pada keluarga di “Sky Castle” ini ketika mereka begitu berambisi untuk mendapatkan kedudukan dan kekayaan, mereka cenderung menghalalkan segala cara apapun resikonya, termasuk mengorbankan orang lain. Akhirnya mereka malah memiliki lebih banyak lawan dibanding kawan.
Apakah mereka bahagia hidup sendiri di tengah-tengah begitu banyak musuh yang bisa sewaktu-waktu menjatuhkan mereka? Tidak! Apalah lantas uang bisa menyelesaikan masalah mereka? Uang bisa menyelesaikan masalah yang mereka hadapi namun tidak menyelesaikan masalah dalam hati mereka. Dan berapa pun uang yang mereka miliki, mereka tak akan pernah bisa merasa bahagia.
8. Orang tua seharusnya mengajarkan anak untuk menjadi diri mereka sendiri.
Berapa banyak orang tua yang masih menuntut anak mereka untuk hidup sesuai dengan keinginan mereka, demi nama baik, demi jabatan, demi penghargaan dan kehormatan. Tidakkah hal itu sangat egois ketika seorang anak harus mengorbankan jati diri mereka demi semua ambisi orang ?
Saya mengalami sendiri ketika mulai remaja, saya adalah seorang anak yang sangat supel dan senang bergaul dengan siapa saja. Suatu hari ibu saya menegur saya karena sikap saya yang terlalu supel, karena menurutnya hal itu tidak pantas. Saya harus bersikap sepantasnya sebagai anak dari seorang pimpinan di sebuah perusahaan.
Ini membuat saya bertanya-tanya untuk apa itu semua? Sebaik apa pun saya telah berusaha, semuanya masih salah di matanya. Hanya demi menjaga nama baik ayah dan ibu saya, maka saya harus berubah menjadi ‘orang lain’.
Dan selama bertahun-tahun saya merasakan bagaimana kehidupan saya diatur sedemikian rupa, dengan dalih demi kebaikan saya, namun sesungguhnya demi mereka sendiri. Ibu saya takut dengan penilaian orang lain dan selalu berupaya terlihat baik di mata semua orang. Untuk apa? Toh sebaik apapun kita berusaha agar disukai semua orang, pasti akan ada orang-orang yang tidak menyukai kita. Di balik itu semua, pasti ada orang-orang yang diam-diam menjelekkan kita. Lalu untuk apa hidup hanya demi mendapatkan pengakuan dari orang-orang yang seperti itu? Percuma.
Sebaliknya, ajarkan anak untuk merasa bangga pada diri mereka sendiri, percaya pada diri mereka sendiri. Terlebih agar mereka bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan mereka sendiri. Itu jauh lebih baik daripada berusaha membentuk mereka untuk menjadi seseorang yang bukan ‘mereka’.
9. Jadilah orangtua yang bisa memberikan nilai dalam kehidupan dan keluarga
Pada akhirnya “we all lie… ” sesuai dengan lirik soundtrack yang senantiasa mengiringi sepanjang film ini. Para orang tua di “Sky Castle” berbohong dan menutupi segala keburukan mereka hanya demi menampilkan yang terbaik agar orang-orang luar menghargai dan menghormati mereka. Sampai kapankah kebohongan itu bisa bertahan? Bahkan bangkai yang membusuk lama-lama akan tercium juga baunya.
Untung pada akhirnya mereka menyadari bahwa keluarga jauh lebih berharga nilainya dibandingkan harta dan kehormatan serta jabatan yang mereka miliki. Mereka menyadari bagaimana mereka telah dibutakan oleh keserakahan dan ambisi sehingga melupakan apa sebenarnya makna dari kehidupan. Namun mereka harus melewati berbagai kehancuran bahkan kehilangan anak atau istri mereka baru bisa menyadarinya. Bagaimana dengan Anda?
Baca Juga:






