Baru-baru ini terjadi sebuah perdebatan sengit di antara para netizen yang pro dan kontra tentang sebuah restoran cepat saji yang membuat program #budayabeberes. Padahal, budaya beberes ini sudah lama sekali diterapkan di luar negeri.

Pengalaman pertama saya beberes makanan sendiri adalah ketika saya mencoba makan di IKEA yang zaman dahulu kala masih baru ada di Singapura dan belum ada di Indonesia.

Pada saat itu, saya merasa takjub sekali, karena orang-orang di sana sangat disiplin menerapkan budaya beberes ini. Tidak hanya di IKEA saja, tetapi di beberapa tempat lainnya, saya menemukan kebiasaan yang sama.

Saya sempat berpikir, seandainya hal yang sama diterapkan di Indonesia, bagaimana jadinya? Persis seperti yang saya duga, lebih banyak yang kontra dibanding yang pro dengan hal ini. Padahal, kebiasaan ini memiliki banyak kelebihan lho. Lebih dari sekadar beberes makananmu sendiri seusai makan. Ada banyak lagi manfaat lainnya.

1. Showing Your Self Respect

Mulai dari saat kita memesan makanan hingga menyelesaikan makanan kita tanpa bersisa, kita sudah menunjukkan sikap menghargai. Tidak hanya menghargai orang lain yang sudah menyediakan makanan ini bagi kita, tetapi juga menghargai diri kita sendiri. Lalu, apa salahnya menambahkan satu kebiasaan lagi yang tak kalah baik?

Merapikan sisa makanan kita sendiri.

Bukan berarti Anda diwajibkan mencuci piring dan gelas bekas pakai, tetapi meletakkan kembali tray makanan pada tempatnya, dan membuang sampah-sampah di tempat sampah yang telah disediakan. Mudah sekali, bukan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here