Hingga suatu hari, berawal dari perhatian kecil yang didapat dari guru les privat anaknya, hidupnya menjadi semakin hidup. Ada semangat yang terlihat berbeda dari biasanya. Ia mulai rajin mendandani diri agar tampil makin cantik, hingga rajin berkomunikasi dari hal yang ringan sampai yang menjurus ke hati. Gayung pun bersambut. Dari sekadar janjian ketemu yang dianggap sepele, berlanjut ke pelukan manja. Apa boleh buat, cinta dan nafsu terlanjur menggebu-gebu.

Ketika bahtera rumah tangga mulai bergoncang karena kehadiran orang ketiga, hendaknya kita dengan pasangan mulai tenangkan hati dan pikiran. Duduklah bersama untuk mengevaluasi kondisi kehidupan pernikahan yang mulai mengalami kejenuhan dan kemerosotan relasi.

Tak ada salahnya bila kita harus merakit kembali jaring-jaring cinta yang dulu pernah menggetarkan jiwa. Pupuk lagi hubungan yang sudah hampir layu agar bunga-bunga cinta kita kepada pasangan semakin bermekaran. Jangan segan atau menahan diri untuk berkata maaf atas kekhilafan yang pernah dilakukan, agar perubahan yang baik bisa menjadi nyata dalam kehidupan rumah tangga kita. Tentunya diperlukan kebesaran hati dalam hal ini.

3. WA (Wanita Ambisius)

Keluarga yang tampak harmonis tak selalu seindah kenyataannya. Seorang istri yang tiap hari disibukkan dengan bekerja di kantor tentu harus berbagi waktu antara mengurus karier dan rumah tangganya. Tak jarang karena tuntutan pekerjaan dan rasa tanggung jawab yang besar, membuat dia harus menghabiskan banyak waktu bersama rekan sekerjanya daripada bersama keluarga.

Witing tresno jalaran soko kulino, saking terbiasanya keluar makan bersama seorang rekan kerja yang tak lain adalah atasannya sendiri, perempuan karier yang merasa punya kedudukan penting ini tak berdaya untuk menolak setiap permintaan atasannya. Termasuk ajakan kencan sampai keluar negeri dengan dalil urusan kerja pun tak terhindarkan. Semua itu demi jenjang karier yang ingin diraihnya.

Sebagai seorang istri yang bekerja, meniti karier seharusnya bukanlah tujuan utama dalam hidup ini. Terlebih penting bagi kita untuk mengembangkan kemampuan dan membantu suami menyeimbangkan ekonomi keluarga.

Namun realitanya, tak jarang banyak wanita karier yang telah berkeluarga justru bersaing dengan suaminya. Entah dalam hal kedudukan/profesi, maupun pendapatan (income), yang ujung-ujungnya membuat kesenjangan status. Sang istri bahkan merasa diri memiliki standar hidup yang lebih tinggi, tanpa mempertimbangkan kehidupan keluarga yang selayaknya. Karena ingin memiliki reputasi yang lebih baik di mata orang lain, akhirnya justru terjebak pada keadaan memanipulasi diri. Seolaah-olah telah berjasa bagi keluarganya, tetapi kenyataannya yang dikejar tak lain adalah kepuasan diri sendiri.

Hai perempuan … waspadalah sebelum nasi menjadi bubur. Daripada terlanjur jebur makin babak belur, alangkah baiknya mawas diri, agar kehidupan rumah tanggamu makin tegak berdiri!

Baca Juga:

Selingkuh karena Puber Kedua? 3 Keintiman Ini adalah Pencegahnya

Kunci Utama Menghindari Perselingkuhan Justru yang Paling Sering Disalahgunakan

Satu Ruang yang Menjaga Keutuhan Pernikahan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here