Kemarin ada berita menghebohkan tentang tertangkapnya dua artis VA dan AS (nama lengkapnya sudah ada di beberapa media) karena dugaan prostitusi online di Surabaya. Kolom komentar berita di sebuah situs online jadi ramai karena tarif yang mereka pasang adalah 80 juta dan 25 juta untuk sekali ‘kencan’

Salah satu komentar yang menarik dari warganet kurang lebih bunyinya demikian,” Mahal banget, apa sih beda rasanya dengan yang 800-an ribu saja? 11-12 paling rasanya.”

Saya pernah menanyakan hal yang kurang lebih sama kepada salah satu teman, yang akrab dengan dunia kenikmatan seperti ini.

“Kalaupun kamu suka tidur dengan beberapa perempuan, mengapa mesti keluar uang yang banyak. Sayang khan uang sejumlah itu. Apa bedanya sih?” itu pertanyaan saya waktu itu.

“Ya, bedanya ada. Cantik atau engga. Badannya bagus atau engga. Layanannya ok atau engga,” begitu jawabnya enteng.

Jawaban yang memperlihatkan ego seorang pria yang mempersepsi wanita tak ubahnya barang yang bisa ‘dipakai’ nya, bukan sebagai pribadi yang utuh. Menyebalkan, bukan?

“Ok, lah. Anggap saja semua yang kamu sebutkan tadi 11-12 bedanya, antara orang biasa yang memasang harga 2 jutaan dan artis yang memasang harga 20 jutaan. Kamu ambil yang mana?” selidik saya lebih lanjut.

“Ya jelas, lebih menantang ‘tidur’ dengan artis yang lebih dikenal orang. Sensasinya beda, dan juga ada rasa bangga juga bisa membelinya,” jawabnya lugas.

Saya tak paham apa maksudnya dengan sensasi yang berbeda. Namun, setidaknya saya sedikit mengerti bahwa ini bukan sekadar soal ‘rasa’ di dalam aktivitas seksual itu sendiri, tetapi juga menyangkut kebanggaan atau pride pelakunya.

Soal kuasa atau kekuatan untuk menaklukan, termasuk lewat pembelian.

Soal mampu melakukannya dengan hebat, dan mungkin juga dengan durasi yang lama. Ingat, banyak iklan obat ‘kuat’ untuk pria, dan bukan untuk wanita, bukan?

Bagi sebagian pria, seks barangkali tak sekadar soal nikmat, tapi juga kekuatan dan kuasa yang ingin ia tunjukkan atau malah ingin dapatkan.

Apa pun caranya, berapa pun harganya.

Baca Juga:

Bukan Sex Addict, Punya Istri Cantik, Jason Maxiell Berselingkuh dengan 341 Perempuan Selama 8 Tahun Pernikahannya. Apa Sebabnya?

Tidak Perlu Malu, Ini Sebab Mengapa Membicarakan Soal Seks dengan Orang yang Tepat Justru Sangat Perlu


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here