Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

 

Mengapa Saya Suka Self-Traveling?

 

Kami suka traveling. Kadang kami ikut tour, ada kalanya jalan sendiri. Beberapa teman bertanya, “Enak mana, ikut tour atau jalan sendiri?”

Masing-masing ada plus minusnya. Saya pergi minimal dengan Pak Indra.

 

Ikut tour itu semua sudah disiapkan dan ada yang melayani. Kalau ada yang kurang pas, tinggal protes. Dengan waktu yang lebih singkat, kita bisa mengunjungi lebih banyak tempat. Dan biasanya, sudah dipilihkan yang bagus-bagus. Efisien sekali. Ibarat kejar tayang … 😂

Kerugiannya, sulit menikmati. Kita masih ingin santai, sudah harus pindah ke tempat lain. Bagi yang ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya, ini cocok.

 

Jika kita traveling sendiri, perlu waktu untuk menyiapkan segala sesuatunya. Dari menentukan rute, tempat yang harus dikunjungi, mempelajari jarak tempuh, transportasi, akomodasi, dan lain-lain.

Sungguh tidak mudah dan perlu usaha.

Nah, buat saya, ini justru sangat menarik. Mencari dan menentukan tempat-tempat yang akan dikunjungi saja sudah membuat saya bergairah. Wow … betapa cantiknya!

Saat tiba di tempat yang diinginkan, ada perasaan puas dan kadang ternyata berbeda dengan bayangan semula. Menarik!

 

Yang paling membuat berkesan,

saya mendapat kesempatan untuk belajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Di negara asing, tidak ada yang kenal dengan kita. Apalagi kalau ke Eropa, banyak copet, lagi …

Kami sering mengambil foto dan pergi ke tempat orang-orang lokal berkumpul dan bercengkerama, hingga tengah malam. Foto-foto jadi lebih cantik saat lampu-lampu sudah menyala. Saat musim panas, matahari mulai tenggelam di Eropa sekitar pukul 9 malam. Kami bisa merasakan kehidupan sehari-hari penduduk setempat, bahkan bisa berkenalan dan berbagi cerita.

Apakah berisiko? Tentu saja.

Apalagi kami kerap kali menyewa mobil dan Pak Indra yang mengendarainya. Ada mobil yang setir kiri, setir kanan, bahkan camper van, mobil yang ada rumahnya.

Baik di Amerika, Eropa, Kanada, Australia, di mana pun, hanya Tuhan yang bisa melindungi dan menjaga.

‘Kebetulan-kebetulan’ kecil, orang-orang baik yang bertemu tanpa sengaja, semua itu menyadarkan betapa Tuhan hadir dalam setiap situasi dan selalu bisa diandalkan.

Mengalami kehadiran Tuhan yang nyata. Berulang kali mengalami mujizat Tuhan. Perasaan dan kesadaran itu sangatlah menakjubkan.

Bagaimana dengan Anda?
Apakah kehadiran Tuhan nyata dalam hidup Anda?

 

“God have made the ways of life known to me, and He will fill me with gladness in His presence.”

Tuhan telah menunjukkan kepada saya jalan menuju kehidupan. Pada-Nya ada kegembiraan berlimpah dan kebahagiaan selama-lamanya.

 

☕,

Yenny Indra
www.mpoin.com

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here