Berapa banyak dari kita yang pernah merasa bahwa seseorang memiliki potensi yang jauh lebih besar dari yang telah dikeluarkannya saat ini?
Sejak pertama kali terbit di Indonesia pada tahun 90-an, Kungfu Boy langsung menjadi salah satu komik favorit saya. Komik ini bercerita tentang seorang remaja bernama Chinmi dan perjalanannya mencari ilmu kungfu.
Setelah mengalami kekalahan telak dalam sebuah pertarungan, seorang guru mengambil dua ekor kutu loncat dan memperlihatkan kepada Chinmi perbedaan tinggi loncatan dari kedua kutu tersebut.
Kutu yang baru dikeluarkan dari sebuah botol tidak dapat meloncat setinggi kutu liar yang baru diambil dari tubuh binatang.
Sambil mengamati kedua kutu itu, sang guru berkata bahwa itulah perbedaan yang menyebabkan Chinmi mengalami kekalahan.
Setelah menyelesaikan kalimatnya, sang guru memasukkan kedua kutu tersebut ke dalam botol.
Botol ditutupnya.
Sang guru kemudian pergi, memberikan kesempatan bagi Chinmi untuk memikirkan makna dari apa yang baru ia saksikan.
Ditinggal sendirian, Chinmi pun mulai merenungkan perkataan gurunya sambil mengamati kedua kutu dengan lebih saksama.
Awalnya, ia mengira bahwa jenis keduanya berbeda. Atau mungkin, ukurannya berbeda. Ternyata setelah dicari-cari, tidak ada yang berbeda dari kedua kutu itu.
Karena penasaran, ia kembali membuka botol dan mengeluarkan kedua kutu itu untuk diamati dengan lebih teliti lagi.
Alangkah terkejutnya Chinmi, kedua kutu itu kini meloncat dengan ketinggian yang sama.
Apa yang berbeda?
Mengapa satu kutu yang tadinya dapat melompat dengan sangat tinggi kini hanya bisa melompat setinggi kutu di sampingnya?