Setelah merenungkan hal ini beberapa saat, Chinmi menyadari bahwa satu-satunya faktor yang membuat perbedaan adalah lingkungan, yaitu botol yang tertutup itu.
Berada di dalam botol yang tertutup membuat kutu yang mampu melompat tinggi menderita kesakitan setiap kali ia menabrak tutup botol. Akibatnya, ia beradaptasi dengan lingkungan barunya dan melompat sedikit di bawah tutup botol yang selalu ditabraknya itu.
Bila kita melakukan percobaan yang sama, kita akan menemukan bahwa setelah beberapa hari berada dalam botol tertutup, sekelompok kutu hanya akan melompat setinggi botol, bahkan ketika tutup botolnya dibuka. Lebih jauh lagi, kutu-kutu ini juga memengaruhi tinggi lompatan dari anak-anak mereka yang baru lahir.
Bagi generasi baru ini, batasan mental yang telah terbentuk dalam diri orang tua mereka kini menjadi batasan ekspektasi tingginya lompatan yang bisa mereka lakukan. Akhirnya, lompatan tertinggi yang bisa mereka lakukan hanya sebatas tutup botol yang pernah dipakai untuk menahan lompatan orang tua mereka.
Akan tetapi, bila anak-anak kutu itu diambil dan ditempatkan bersama kelompok kutu yang melompat lebih tinggi, tidak butuh waktu lama untuk anak-anak itu kembali beradaptasi.
Chinmi tersadarkan.
Kekalahan yang baru saja ia derita adalah karena secara mental ia sudah merasa kalah sebelum bertanding.
Itulah yang dimaksud oleh gurunya.
Sejak saat itu, ia terus mengasah mental dan kemampuannya untuk percaya bahwa ia bisa melompat lebih tinggi dari hari ini.
Bagaimana dengan Anda dan saya hari ini?
Apakah ada tutup botol yang sedang menahan kita dari usaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita?
Tiga ‘tutup botol’ klasik yang sering saya dengar [dan utarakan] adalah:
- saya tidak punya koneksi yang tepat
- saya lahir dari keluarga yang penuh kekurangan
- saya tidak cukup pintar / kaya / tinggi / cantik / ganteng
dan yang paling favorit dari semuanya adalah:
saya tidak punya waktu [saya terlalu sibuk].
Bila kita ingin menjadi lebih baik, untuk diri kita, untuk keluarga kita, untuk lingkungan kita, dan untuk bangsa kita, mungkin kita perlu mengambil waktu untuk berdiam diri dan mencoba membayangkan diri kita menjadi kutu-kutu loncat.
Kita perlu mencari tahu tutup botol yang sedang menghalangi kita menjadi versi terbaik diri kita.
Atau, lebih sederhananya, kita bisa menyimpan artikel ini untuk dibaca kembali sebagai pengingat dalam kesibukan hari-hari kita.
Bahwa seperti kutu loncat di alam bebas,
kamu bisa melompat lebih tinggi lagi!