Entah sesederhana menyambung kehidupan atau serumit kebutuhan akan pencapaian, setiap manusia butuh bekerja.

Untuk alasan yang sederhana saja, tidak terhitung banyaknya orang yang berharap mendapat pekerjaan. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang – karena alasan ‘sepele’ pula – punya pekerjaan, malah berharap tidak bekerja.

Mereka yang menganggur begitu ingin bekerja. Sibuk sana-sini mencari pekerjaan. Mereka yang bekerja, memilih bekerja semaunya atau, karena jenuh, capek, dan bosan, berencana berhenti dari pekerjaannya.

Baca Juga: Berhenti atau Bertahan? Sebelum Memutuskan Resign dari Pekerjaan, Pertimbangkan 5 Hal Ini

Ya, begitulah.

Kalau tidak menawarkan ribuan pilihan, bukan kehidupan namanya, bukan?

Tempat saya bekerja menggunakan jasa cleaning service. Beberapa bulan ini, ada sejumlah personil baru yang bergabung di tim cleaning service kantor kami.

Salah satunya orang tua dari anak yang biasa mengikuti bimbingan belajar di tempat saya. Mbak Ina, sebut saja demikian namanya.

Saya mengenal Mbak Ina cukup baik. Ia sempat bercerita kepada saya perihal masalah keluarga yang sedang dihadapinya. Saya menduga, masalah itu yang mendorongnya untuk memilih bekerja sebagai cleaning service di kantor tempat saya bekerja.

Pekerjaan cleaning service tentu bukan pekerjaan yang menjanjikan gaji besar, kedudukan, apalagi popularitas. Mbak Ina memang ‘hanya’ seorang petugas cleaning service. Namun justru lewat Mbak Ina yang sederhana itu saya belajar bagaimana bekerja dan menikmati pekerjaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here